PRAKTIKUM IX
Topik : Insecta
Tujuan : Mengenal bagian – bagian tubuh dari Insceta
Hari/
Tanggal : Kamis/ 30 April 2015
Tempat :
Laboratorium Biologi FKIP PMIPA Unlam Banjarmasin
I.
ALAT DAN
BAHAN
ALAT :
1.
Lup
2.
Bak paraffin
BAHAN :
1.
Kupu-kupu (Eurema hecabe)
2.
Capung (Libellula sp.)
3.
Semut Merah (Oecophylla sp.)
4.
Semut Hitam (Monomorium sp.)
5.
Belalang Hijau (Oxya chinensis)
II.
CARA KERJA
1.
Mengamati bagian ventral dan bagian dorsal tubuh kupu-kupu dan capung
dengan sayap terentang. Menggambarkan dan memberi keterangan.
2.
Mengamati bagian ventral dan bagian dorsal tubuh semut merah dan semut hitam, bandingkan perbedaan yang dimiliki oleh
kedua jenis semut tersebut.
3.
Mengamati bagian lateral tubuh belalang, kemudian menggambarkan dan member
keterangan.
III.
TEORI DASAR
Tubuh serangga
terdiri atas tiga tagmata, yaitu : kepala, toraks dan abdomen. Kepala memiliki
empat pasang embelan, yang pertama adalah antena yang berasal dari bagian
praoral kepala, yang berikutnya berturut-turut adalah mandibula, maksila
pertama dan maksila kedua. Mandibula tampak sebagai struktur tunggal, sedangkan
kedua pasang maksila memiliki juluran bersendi-sendi yang disebut palpi.
Pangkal maksila kedua berfungsi membentuk struktur yang disebut labium atau
bibir bawah, dan palpinya disebut palpi labialis. Labrum atau bibir atas yang
terletak di depan mulut dan bersendi ke suatu bagian kepala yang disebut
klipeus, tidak berasal dari embelan. Struktur lain yang juga tidak ada
kaitannya dengan embelan adalah hipofarings yang merupakan juluran persis dibelakang
mulut.
Toraks terdiri
atas ruas-ruas yang biasanya disebut protoraks, mesotoraks dan metatoraks,
masing-masing memiliki kaki, jika sayap ada letaknya di ruas kedua dan ketiga
toraks. Kaki serangga, sebagaimana arthropoda lain, juga terdiri atas beberapa
ruas yang terpisah-pisah oleh sendi-sendi. Ruas paling pangkal adalah koksa, diikuti oleh trokanter, femeur, tibia dan tarsus.
Abdomen pada
dasarnya mempunyai 11 ruas, secara umum ruas abdomen berbeda dari ruas thoraks.
Ruas abdomen ke-10 kadang-kadang memiliki embelan serkus.
Insecta atau
serangga disebut juga dengan Hexapoda merupakan kelas terbesar dalam
Arthropoda, beranggotakan kurang lebih 675.000 species yang tersebar di seluruh
penjuru dunia. Merupakan invertebrata yang hidup di tempat yang kering dan
dapat terbang. Adanya sistem trachea insecta dapat bernafas di udara. Kemampuan
terbang menolong insecta dalam mencari makan, bertemu dengan jenis kelamin
lain, menghindarkan diri dari tangkapan musuh. Siklus hidup yang pendek
menyebabkan berkembang biaknya cepat sekali pada keadaan yang menguntungkan.
Habitat insecta di semua tempat, kecuali di laut. Sebagian hidup di dalam air
tawar, tanah lumpur, parasit pada macam-macam tumbuhan atau hewan lainnya.
Makanan insecta bermacam-macam, misalnya bagian tanaman yang berupa akar,
batang dan daun, buah-buhan, biji, serta butir tepung sari dari tanaman. Cabang
ilmu yang mempelajari insecta disebut dengan Entomology.
V.
ANALISIS
DASAR
1.
Kupu-kupu (Eurema hecabe)
Klasifikasi :
Kingdom :
Animalia
Phylum :
Arthropoda
Class :
Insecta
Order :
Lepidoptera
Family :
Pieridae
Genus :
Eurema
Species : Eurema hecabe
(Linnaeus,1758)
Pada praktikum kali ini, digunakan spesies hewan kupu-kupu (Eurema
hecabe) sebagai salah satu spesies dari kelas insecta, yang
digunakan untuk untuk mengenal bagian-bagian tubuh dari insecta.
Berdasarkan hasil pengamatan, dapat diketahui bahwa kupu-kupu
(Eurema hecabe) merupakan salah satu jenis serangga yang termasuk dalam
ordo lepidoptera. Kupu-kupu dewasa memiliki dua pasang sayap yang bersisik
warna-warni. Kupu-kupu memiliki tipe mulut penghisap dan mengalami metamorfosis
sempurna. Mulut kupu-kupu membentuk belalai atau proboscis yang digunakan untuk
mengisap madu bunga (nektar) dan dapat digulung apabila tidak digunakan. Antena
kupu-kupu bentuknya lurus dan ujungnya membesar dan berbintil.
Kupu-kupu
pada umumnya aktif di siang hari (diurnal). Pada waktu istirahat sayap
kupu-kupu tertutup vertikal di atas tubuh. Kupu-kupu juga mempunyai ekor yang
terjulur ke belakang yang terletak di antara sayap. Kupu-kupu mempunyai sayap
yang besar bersisik dan membentuk pola warna. Pada kupu-kupu tidak ditemukan
mandibula. Maksila bersatu membentuk proboscis. Bentuk kakinya sama, biasanya
tarsi beruas lima.
2.
Capung (Libellula sp.)
Klasifikasi :
Kingdom :
Animalia
Phylum :
Arthropoda
Class :
Insecta
Ordo :
Orthoptera
Family :
Blattidae
Genus :
Libellula
Species :
Libellula sp.
(Maskoeri, Jasin. 1987)
Pada praktikum kali ini,
digunakan spesies hewan capung (Libelula sp.) sebagai salah satu spesies dari kelas insecta, yang digunakan
untuk untuk mengenal bagian-bagian tubuh dari insecta.
Berdasarkan hasil pengamatan,
dapat diketahui bahwa capung
memiliki tubuh yang besar dan panjang. Kepalanya dapat digerakkan dengan bebas
dengan mata besar. Libellula sp.
memiliki sepasang sayap belakang dan sepasang sayap depan yang digunakan untuk
terbang. Capung juga memiliki 3 pasang kaki yang digunakan untuk menangkap
mangsa. Capung melakukan perkawinan di udara, larvanya hidup dalam air karena
terdapat insang pada rectum. Capung juga mengalami metamorfosis sempurna
seperti kupu-kupu.
Tubuh capung dibedakan menjadi tiga bagian, yaitu
kepala (sefala), dada (thorax) dan perut (abdomen). Pada bagian kepala capung, terdapat sepasang mata yang
digunakan untuk melihat. Selain itu, juga terdapat mulut yang memiliki tipe
menggigit-mengunyah.
Siklus hidup
capung, dari telur hingga mati setelah dewasa, bervariasi antara
enam bulan hingga maksimal enam atau tujuh tahun. Capung meletakkan telurnya
pada tetumbuhan
yang berada di air. Ada jenis yang senang dengan air menggenang, namun ada pula
jenis yang senang menaruh telurnya di air yang agak deras. Setelah menetas, tempayak
(larva) capung hidup dan berkembang di dasar perairan, mengalami metamorfosis
menjadi nimfa, dan akhirnya keluar dari air sebagai capung dewasa.
3.
Semut Merah (Oecophylla sp.)
Klasifikasi :
Kingdom :
Animalia
Phylum :
Arthropoda
Classis :
Insecta
Ordo :
Hymenoptera
Familia :
Formicidae
Genus :
Oecophylla
Species : Oecophylla sp.
(Maskoeri, Jasin. 1987)
Pada praktikum kali ini,
digunakan spesies hewan semut merah (Oecophylla sp.) sebagai salah satu spesies dari kelas insecta, yang
digunakan untuk untuk mengenal bagian-bagian tubuh dari insecta.
Berdasarkan hasil pengamatan yang telah dilakukan, dapat diketahui bahwa semut
merah (Oecophylla sp.) atau yang disering disebut juga semut
karerangga atau semut rang-rang memiliki ciri-ciri sebagai berikut tubuhnya
berwarna merah kehitaman (jingga dengan abdomen bergaris kehitaman), memiliki
ukuran tubuh panjang 1-2 cm yang dilengkapi dengan protonom yang melebar. Tubuh
dari jenis ini terbagi menjadi tiga bagian, yaitu kepala, thorax dan abdomen.
Bentuk abdomen bulat 4 segmen dan bentuk mulut runcing serta memiliki tipe
mulut penghisap dan penggigit.
Pada bagian kepala terdapat sepasang antena yang
variable dan matasitor dan mulut. Mulut berfungsi sebagai alat untuk mengunyah
dan menjilat. Metamorfosis pada jenis ini adalah metamorfosis yang sempurna..
Makanan dari jenis ini sebagian besar adalah berasal dari insecta kecil
lainnya, dan juga nektar.
Tubuh semut
terdiri atas tiga bagian, yaitu kepala, mesosoma (dada), dan metasoma (perut).
Morfologi semut cukup jelas dibandingkan dengan serangga lain yang juga
memiliki antena,
kelenjar metapleural,
dan bagian perut kedua yang berhubungan ke tangkai semut membentuk pinggang
sempit (pedunkel) di antara mesosoma (bagian rongga dada dan daerah perut) dan
metasoma (perut yang kurang abdominal segmen dalam petiole). Petiole yang dapat
dibentuk oleh satu atau dua node (hanya yang kedua, atau yang kedua dan ketiga
abdominal segmen ini bisa terwujud).
Tubuh semut
memiliki eksoskeleton atau kerangka
luar yang memberikan perlindungan dan juga sebagai tempat menempelnya otot.
Semut tidak memiliki paru-paru, melainkan memiliki lubang-lubang pernapasan di
bagian dada bernama spirakel untuk sirkulasi udara
dalam sistem respirasi mereka. Semut juga tidak memiliki sistem peredaran darah
tertutup. Sebagai gantinya, mereka memiliki saluran berbentuk panjang dan tipis
di sepanjang bagian atas tubuhnya yang disebut "aorta punggung" yang
fungsinya mirip dengan jantung. sistem
saraf semut terdiri dari sebuah semacam otot saraf ventral yang berada di
sepanjang tubuhnya, dengan beberapa buah ganglion dan cabang yang
berhubungan dengan setiap bagian dalam tubuhnya.
Pada kepala semut
terdapat banyak organ sensor. Semut, layaknya serangga lainnya, memiliki mata majemuk yang terdiri
dari kumpulan lensa mata yang lebih kecil dan tergabung untuk mendeteksi
gerakan dengan sangat baik. Mereka juga punya tiga oselus di bagian puncak
kepalanya untuk mendeteksi perubahan cahaya dan polarisasi. Kebanyakan semut
umumnya memiliki penglihatan yang buruk, bahkan beberapa jenis dari mereka
buta. Namun, beberapa spesies semut, semisal semut bulldog Australia, memiliki
penglihatan yang baik. Pada kepalanya juga terdapat sepasang antena yang
membantu semut mendeteksi rangsangan kimiawi. Antena semut juga digunakan untuk
berkomunikasi satu sama lain dan mendeteksi feromon yang dikeluarkan oleh semut
lain. Selain itu, antena semut juga berguna sebagai alat peraba untuk
mendeteksi segala sesuatu yang berada di depannya. Pada bagian depan kepala
semut juga terdapat sepasang rahang atau mandibula yang digunakan untuk
membawa makanan, memanipulasi objek, membangun sarang, dan untuk pertahanan.
Pada beberapa spesies, di bagian dalam mulutnya terdapat semacam kantung kecil
untuk menyimpan makanan untuk sementara waktu sebelum dipindahkan ke semut lain
atau larvanya.
Di bagian dada
semut terdapat tiga pasang kaki dan di ujung setiap kakinya terdapat semacam
cakar kecil yang membantunya memanjat dan berpijak pada permukaan. Di bagian
metasoma (perut) semut terdapat banyak organ dalam yang penting, termasuk organ
reproduksi.
4.
Semut Hitam (Monomorium sp.)
Klasifikasi :
Kingdom : Animalia
Phylum : Arthropoda
Sub phylum : Mandibulata
Classis : Insecta
Ordo : Hymenoptera
Family : Formicidae
Genus : Monomorium
Species :
Monomorium sp.
(Maskoeri, Jasin. 1987)
Pada praktikum kali ini,
digunakan spesies hewan semut hitam (Monomorium sp.) sebagai salah satu spesies dari kelas insecta, yang
digunakan untuk untuk mengenal bagian-bagian tubuh dari insecta.
Berdasarkan hasil pengamatan yang telah dilakukan, dapat diketahui bahwa semut
hitam (Monomorium sp.) memiliki ciri-ciri sebagai berikut tubuhnya berwarna hitam pekat dan memiliki
ukuran panjang tubuh 0,5 – 1,2 cm, bentuk abdomen lonjong dan bulat tumpul,
memiliki bentuk mulut yang bulat serta memiliki tipe mulut penghisap.
Tubuh semut hitam terdiri atas tiga bagian, yaitu
kepala, thorax dan abdomen. Pada bagian kepala terdapat sepasang antena yang
panjang dan lurus. Pada bagian kepala juga terdapat mulut, dengan tipe
mengunyah dan menjilat. Makanan dari jenis ini sisa-sisa zat yang telah mati
dan dengan menghisap sari-sari madu dari tanaman.
Pada bagian dada (thorax) semut hitam terdapat 3
pasang kaki yang digunakan untuk berjalan. Tubuh semut memiliki eksoskeleton atau
kerangka luar yang memberikan perlindungan dan juga sebagai tempat menempelnya
otot.
5.
Belalang Hijau (Oxya chinensis)
Klasifikasi :
Kingdom : Animalia
Phylum : Arthropoda
Classis : Insecta
Ordo : Orthoptera
Familia : Pamphogidae
Genus : Oxya
Spesies : Oxya chinensis
(Maskoeri, Jasin. 1987)
Pada praktikum kali ini,
digunakan spesies hewan belalang hijau (Oxya chinensis) sebagai salah satu spesies dari
kelas insecta, yang digunakan untuk untuk mengenal bagian-bagian tubuh dari
insecta.
Berdasarkan hasil pengamatan, dapat diketahui bahwa
belalang hijau (Oxya chinensis)
memiliki tubuh yang memanjang dengan warna tubuh hijau muda. Tubuh
belalang terdiri dari eksoskeleton yang membungkus sistem organ yang lunak
sebelah dalam. Eksoskeleton ini merupakan kutikula yang tersusun atas kitin dan
terbagi atas buku-buku. Tubuh belalang terdiri
atas tiga bagian, yaitu 1) Chepal, bagian ini tersusun atas enam buku
yang menjadi satu; 2) Thorax, terdiri atas bagian anterior yang besar yang
disebut prothorax, bagian tengah disebut mesothorax, dan bagian belakang yang
disebut metathorax. Thorax tersusun atas tiga buku dengan kaki dan sayap dan 3)
Abdomen, yang gilik terdiri atas 11 buku, dan buku ujung belakang mengalami
modifikasi sehubungan dengan keperluan mengadakan kopulasi dan pelekatan telur.
Pada bagian kepala belalang, terdapat
sepasang antena yang pendek.
Belalang juga mempunyai sepasang mata mejemuk atau mata faset. Mata faset
terdiri dari banyak mata tunggal atau omatidium yang masing-masing permukaannya
berbentuk segi enam. Setiap mata tunggal atau omatidium memiliki lensa dan
retina. Mata majemuk digunakan untuk melihat ke segala arah. Pada bagian kepala
juga terdapat mulut. Tipe mulut pada belalang adalah menggigit-mengunyah. Juga
ditemukan sepasang mandibula pada bagian kepala belalang.
Pada bagian dada
(toraks) belalang, terdiri dari 3 segmen, yaitu protoraks (segmen depan),
mesotoraks (segmen tengah) dan metatoraks (segmen belakang). Pada setiap segmen
memiliki kaki jalan. Pada segmen protoraks dan mesotoraks terdapat sepasang
sayap depan dan sepasang sayap belakang. Suara yang ditimbulkan beberapa spesies belalang
biasanya dihasilkan dengan menggosokkan femur belakangnya
terhadap sayap depan atau abdomen (stridulasi), atau karena
kepakan sayapnya sewaktu terbang. Femur belakangnya umumnya panjang dan kuat
yang cocok untuk melompat. Serangga ini umumnya bersayap, walaupun
sayapnya kadang tidak dapat dipergunakan untuk terbang
Pada bagian ujung
abdomen belalang, terdapat ovipositor. Bagian perut pada
belalang pada umumnya dibentuk oleh 11 segmen. Segmen ke-9 dan ke-10 membentuk
alat kelamin. Pada belalang betina, kedua segmen terakhir ini membentuk alat
peletak telur yang disebut ovipositor. Bentuknya memanjang dan runcing.
Ovipositor digunakan untuk meletakkan telur dengan jalan menembus tanah atau
buah-buahan, kemudian telur disalurankannya melalui ovipositor tersebut.
VI.
KESIMPULAN
Berdasarkan
praktikum yang telah dilakukan, maka dapat ditarik beberapa kesimpulan sebagai
berikut :
1. Insecta
atau serangga disebut juga dengan Hexapoda merupakan kelas terbesar dalam
phylum Arthropoda.
2. Bagian
tubuh insecta terdiri dari kepala (sefala),
dada (thorax) dan perut (abdomen).
3. Morfologi
semut berbeda pada setiap spesiesnya, perbedaannya dapat dilihat dari warna
tubuhnya, bentuk abdomennya, ukuran tubuhnya serta tipe mulutnya.
4. Morfologi
dari beberapa serangga pada percobaan ini adalah :
1)
Semut memiliki ukuran tubuh yang bermacam-macam dan warna
yang bervariasi yang terdiri atas antena, kepala, thorax, serta abdomen yang
memiliki 3 pasang kaki. Ada 2 jenis semut yang diamati yaitu Oecophylla sp dan Monomorium sp.
2)
Kupu-kupu terdapat sepasang antena yang membesar pada
bagian ujungnya, memiliki sayap yang bersisik dan pola yang berwarna.
3)
Tubuh belalang terdiri dari tiga bagian yaitu Chepal,
Thorax dan Abdomen. Pada bagian ujung abdomen belalang betina terdapat
ovipositor, yaitu alat peletak telur.
4)
Capung memiliki ciri-ciri bersayap membran dua pasang
yang mengandung vena melintang yang kompleks, predacius, kaki digunakan untuk
menangkap insecta lainnya hanya pada waktu terbang, tidak untuk berjalan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar