Jumat, 26 Juni 2015

Laporan Praktikum Morfologi Tumbuhan II Daun Majemuk dan Bagian - Bagiannya



PRAKTIKUM II

Topik               : Daun majemuk dan bagian-bagiannya
Tujuan             : Mengenal macam-macam bentuk daun majemuk dan bagian
bagiannya
Hari/ Tanggal  : Kamis / 28 Februari 2015
Tempat            : Laboratorium Biologi FKIP PMIPA Unlam Banjarmasin

I.                   ALAT DAN BAHAN
A.    ALAT
1.      Baki/nampan
2.      Alat tulis
B.     BAHAN
1.      Daun Kapuk (Ceiba petandra Gaertn)
2.      Daun Kembang Merak (Caesalpinia pulcherima Sw.)
3.      Daun Putri Malu (Mimosa pudica L.)
4.      Daun Gamal (Gliricidia maculate L.)
5.      Daun Jeruk (Citrus sp.)
6.      Daun Dadap (Erythrine variegate)
7.      Daun Lamtoro (Leucaena glauca L.)
8.      Daun Tomat (Solanum lycopersicum)
9.      Daun Asam (Tamarindus indica L.)
10.  Daun Mawar (Rosa sp.)

II.                CARA KERJA
1.      Mengamati dan menentukan tipe daun majemuk berdasarkan susunan anak daunnya : menyirip genap, menyirip ganjil, menyirip genap ganda 1, menyirip genap ganda 2, menyirip beranak daun, majemuk bangun kaki, majemuk campuran.
2.      Mengamati bagian-bagian daun majemuk : ibu tangkai daun (Petiolus communis), tangkai anak daun (Petiololus), anak daun (Foliolum).
3.      Mengamati alat-alat tambahan pada daun.
4.      Menggambar hasil pengamatan.

III.             DASAR TEORI
Suatu daun yang pada tangkainya bercabang-cabang, dan pada tangkai ini baru terdapat helaian sehingga pada satu tangkai terdapat lebih dari satu helaian daun dinamakan daun majemuk. Pada daun majemuk dapat dibedakan menjadi ibu tangkai daun (petiolus communis), tangkai anak daun (petiololus) dan anak daun (foliolum).
Berdasarkan susunan anak daun pada ibu tangkainya, daun majemuk dapat dibedakan dalam empat golongan, yaitu:
A.    Daun majemuk menyirip (pinnatus)
Daun majemuk menyirip adalah daun majemuk yang anak daunnya terdapat di kanan kiri ibu tangkai daun sehingga tersusun seperti sirip pada ikan. Daun majemuk menyirip dapat dibedakan beberapa macam, yaitu:
1)      Daun majemuk menyirip beranak satu (unifoliolotus)
2)      Daun majemuk menyirip genap (abrupte pinnatus)
3)      Daun majemuk menyirip gasal (imparipinnatus)
B.     Daun majemuk menjari (palmatus)
Daun majemuk menjari adalah daun majemuk yang semua anak daunnya tersusun memencar pada ujung ibu tangkai seperti letaknya jari-jari pada tangan. Berdasarkan jumlah anak daunnya, daun majemuk menjari dapat dibedakan sebagai berikut:
1)      Beranak daun satu (bifoliolatus)
2)      Beranak daun tiga (trifoliolatus)
3)      Beranak daun lima (quinquefoliolatus)
4)      Beranak daun tujuh (septemfoliolatus)
C.    Daun majemuk bangun kaki (pedatus)
Daun ini memiliki susunan seperti daun majemuk menjari, tetapi dua anak daun yang paling pinggir tidak duduk pada ibu tangkai, melainkan pada tangkai anak daun yang ada di sampingnya.
D.    Daun majemuk campuran (digitato pinnatus)
Daun majemuk campuran adalah suatu daun majemuk ganda yang mempunyai cabang-cabang ibu tangkai memencar seperti jari dan terdapat pada ujung ibu tangkai daun, tetapi pada cabang cabang ibu tangkai ini terdapat anak-anak daun yang tersusun menyirip. Jadi daun majemuk campuran adalah campuran susunan yang menjari dan menyirip.



V.                   ANALISIS DATA
1.      Daun Kapuk (Ceiba petandra Gaertn)
Klasifikasi    :
Kingdom      :    Plantae
Divisio          :    Magnoliophyta
Classis          :    Magnoliopsida
Sub classis    :    Diliniidae
Ordo             :    Malvales
Familia         :    Bombaceae
Genus           :    Ceiba
Spesies         :    Ceiba pentandra Gaertn.
(Menurut A.D.Undang. 1994)
            Daun kapuk (Ceiba petandra Gaertn) merupakan daun majemuk yang bertipe daun majemuk menjari beranak daun tujuh (septemfoliolatus) dan memiliki anak daun yang ganjil. Di katakan daun majemuk menjari beranak daun tujuh (septemfoliolatus) dikarenakan jumlah anak daun kapuk (Ceiba petandra Gaertn) pada ujung ibu tangkainya berjumlah 7 dan semua anak daunnya tersusun memencar pada ujung ibu tangkai seperti letaknya jari – jari pada tangan.  Pangkal daunnya runcing (acutus), tepi daunnya rata (integer) dan ujung daunnya meruncing (acuminatus) karena ujungnya yang runcing tetapi titik pertemuan kedua tepi daunnya jauh lebih tinggi dari dugaan, hingga ujung daun nampak sempit panjang dan runcing. Bangun daun pada daun kapuk (Ceiba petandra Gaertn) ini adalah bangun lanset (lanceolatus) karena perbandingan panjang : lebar = 3–5 : 1. Daun kapuk (Ceiba petandra Gaertn) memiliki ibu tangkai daun (petiolus communis), tangkai anak daun (petiololus), dan anak daun (folium).

2.      Daun Kembang Merak (Caesalpinia pulcherima Sw.)
Klasifikasi    :
Kingdom      :    Plantae
Divisio          :    Magnoliophyta
Classis          :    Magnoliopsida
Sub classis    :    Rosiidae
Ordo             :    Fabales
Familia         :    Caesalpiniaceae
Genus           :    Caesalpinia
Spesies         :    Caesalpinia pulcherrima Sw.           
(Menurut A.D.Undang. 1994)
Daun kembang merak (Caesalpinia pulcherima Sw.) merupakan daun majemuk bertipe daun majemuk menyirip genap ganda dua dengan sempurna. Di katakan ganda dua dengan sempurna karena anak daun duduk pada cabang tingkat satu dari ibu tangkai (ganda dua), tidak ada satu anak daun pun yang duduk pada ibu tangkai dan jumlah anak daunnya genap dan berpasangan dengan sempurna. Dan di katakan daun majemuk manyirip karena  terdapat sejumlah anak daun yang berpasang – pasangan di kanan dan di kiri tangkai daun. Bangun daunnya bulat telur (ovatus). Pangkal daunnya membulat (rotundatus). Ujung daunnya membulat (rotundatus) yang pada ujung yang tumpul, tetapi tidak terbentuk sudut sama sekali, hingga ujung daun merupakan  semacam suatu busur. Tepi daunnya rata (integer). Daun kembang merak (Caesalpinia pulcherima Sw.) memiliki ibu tangkai daun (petiolus communis), tangkai anak daun (petiololus), dan anak daun (folium).

3.      Daun Putri Malu (Mimosa pudica L.)
Klasifikasi    :
Kingdom      :    Plantae
Divisio          :    Magnoliophyta
Classis          :    Magnoliopsida
Sub classis    :    Rosiidae
Ordo             :    Fabales
Familia         :    Mimosaceae
Genus           :    Mimosa
Spesies         :    Mimosa pudica L.
(Menurut A.D.Undang. 1994)
Daun putri malu (Mimosa pudica L.) merupakan daun majemuk bertipe daun majemuk campuran (Digitatopinnatus). Di katakan daun majemuk campuran (Digitatopinnatus) karena daun putri malu (Mimosa pudica L.) mempunyai cabang-cabang ibu tangkai daun yang memencar seperti jari dan terdapat pada ujung ibu tangkai daun, tetapi pada cabang – cabang ibu tangkai daun ini terdapat anak-anak daun yang tersusun seperti menyirip. Jadi daun majemuk campuran pada daun putri malu (Mimosa pudica L.) adalah campuran susunan yang menjari dan menyirip. Bangun anak daunnya adalah bangun memanjang (oblongus) yang mempunyai perbandingan panjang : lebar = 21/2 – 3 : 1. Pangkal daunnya rata (truncatus). Ujung daunnya membulat (rotundatus) yang pada ujung yang tumpul, tetapi tidak terbentuk sudut sama sekali, hingga ujung daun merupakan  semacam suatu busur. Daun putri malu memiliki ibu tangkai daun (petiolus communis), tangkai anak daun (petiololus), dan anak daun (folium).

4.      Daun Gamal (Gliricidia maculate L.)
Klasifikasi    :
Kingdom      :    Plantae
Divisio          :    Magnoliophyta
Classis          :    Magnoliopsida
Sub classis    :    Rosiidae
Ordo             :    Fabales
Familia         :    Fabaceae
Genus           :    Gliricidae
Spesies         :    Gliricida maculata L.
(Menurut A.D.Undang. 1994)
            Daun gamal (Gliricidia maculate L.) merupakan daun majemuk bertipe daun majemuk menyirip gasal (imparipinnatus). Di katakan daun majemuk menyirip gasal (imparipinnatus) karena ada satu anak yang menutup ujung ibu tangkainya dan ditinjau dari jumlah anak daunnya berjumlah gasal jika anak daun berpasangan, sedang di ujung ibu tangkai terdapat anak daun tersendiri. Bentuk daunnya bulat telur (ovatus). Pangkal daunnya tumpul (obtusus). Ujung daunnya tumpul yang tepi daunnya yang semula masih agak jauh dari ibu tulang, cepat menuju ke suatu titik pertemuan, hingga terbentuk sudut yang tumpul (lebih besar dari 90o). tepi daunnya rata (integer). Daunnya terdiri dari ibu tangkai daun (petiolus communis), tangkai anak daun (petiololus), dan anak daun (folium).

5.      Daun Jeruk (Citrus sp.)
Klasifikasi    :
Kingdom      :    Plantae
Divisio          :    Magnoliophyta
Classis          :    Magnoliopsida
Sub classis    :    Rosiidae
Ordo             :    Sapindales
Familia         :    Rutaceae
Genus           :    Citrus
Spesies         :    Citrus sp.
(Menurut A.D.Undang. 1994)
Daun jeruk (Citrus sp.) merupakan daun majemuk bertipe daun majemuk menyirip beranak daun satu (unifoliolatus). Di katakan daun majemuk menyirip beranak daun satu (unifoliolatus) karena pada tangkai daun jeruk (Citrus sp.) memperlihatkan suatu persendian (articulatio) sehingga helaian daun tidak langsung terdapat pada ibu tangkai. Sesungguhnya pada daun jeruk (Citrus sp.) ini terdapat lebih daripada satu helaian daun, hanya saja yang lain – lainnya telah tereduksi sehingga tinggal satu anak daun saja. Pangkal daunnya berlekuk (emarginatus). Ujung daunnya tumpul (obtusus) karena tepi daunnya yang semula masih agak jauh dari ibu tulang, cepat menuju ke suatu titik pertemuan, hingga terbentuk sudut yang tumpul (lebih besar dari 90o). Daun jeruk (Citrus sp.) memiliki ibu tangkai daun (petiolus communis), tangkai anak daun (petiololus), dan anak daun (folium).

6.      Daun Dadap (Erythrine variegate)
Klasifikasi    :
Kingdom      :    Plantae
Divisio          :    Magnoliophyta
Classis          :    Magnoliopsida
Sub classis    :    Rosiidae
Ordo             :    Fabales
Familia         :    Fabaceae
Genus           :    Erythrine
Spesies         :    Erythrine variegate
(Menurut A.D.Undang. 1994)
Daun dadap (Erythrine variegate) merupakan daun majemuk bertipe daun majemuk menyirip gasal (imparipinnatus).  Di katakan daun majemuk menyirip gasal (imparipinnatus) karena ada satu anak yang menutup ujung ibu tangkainya dan ditinjau dari jumlah anak daunnya berjumlah gasal jika anak daun berpasangan, sedang di ujung ibu tangkai terdapat anak daun tersendiri. Bentuk daun adalah bentuk delta yaitu bangun segi tiga yang sama ketiga sisinya. Dengan ujung daun runcing (acutus) karena kedua tepi ujung daun dadap (Erythrine variegate) di kanan dan kiri ibu tulang sedikit demi sedikit menuju ke atas dan pertemuannya pada puncak daun membentuk suatu sudut lancip (lebih kecil dari 90o). Pangkalnya membulat hampir rata (truncatus). Daunnya memiliki ibu tangkai daun (petiolus communis), tangkai anak daun (petiololus), dan anak daun (folium).

7.      Daun Lamtoro (Leucaena glauca L.)
Klasifikasi    :
Kingdom      :    Plantae
Divisio          :    Magnoliophyta
Classis          :    Magnoliopsida
Sub classis    :    Rosiidae
Ordo             :    Fabales
Familia         :    Caesalpiniaceae
Genus           :    Leucaena
Spesies         :    Leucaena glauca L.
(Menurut A.D.Undang. 1994)
Daun lamtoro (Leucaena glauca L.) merupakan daun majemuk bertipe daun majemuk menyirip genap ganda dua dengan sempurna. Di katakan ganda dua dengan sempurna karena anak daun duduk pada cabang tingkat satu dari ibu tangkai (ganda dua), tidak ada satu anak daun pun yang duduk pada ibu tangkai dan jumlah anak daunnya genap dan berpasangan dengan sempurna. Dan di katakan daun majemuk manyirip karena  terdapat sejumlah anak daun yang berpasang – pasangan di kanan dan di kiri tangkai daun. Anak daunnya berbangun daun lanset (lanceolatus) yang memiliki perbandingan panjang : lebar = 3 –5 : 1. Ujung daunnya runcing (acutus) karena kedua tepi ujung daun daun lamtoro (Leucaena glauca L.) di kanan dan kiri ibu tulang sedikit demi sedikit menuju ke atas dan pertemuannya pada puncak daun membentuk suatu sudut lancip (lebih kecil dari 90o). Pangkalnya membulat hampir rata (truncatus), dan tepi daunnya rata (integer).  Pohon lamtoro juga disebut sebagai pohon petai cina. Daun lamtoro memiliki ibu tangkai daun (petiolus communis), tangkai anak daun (petiololus), dan anak daun (folium).

8.      Daun Tomat (Solanum lycopersicum L.)
Klasifikasi    :
Kingdom      :    Plantae
Divisio          :    Magnoliophyta
Classis          :    Magnoliopsida
Sub classis    :    Asteriidae
Ordo             :    Solanales
Familia         :    Solanaceae
Genus           :    Solanum
Spesies         :    Solanum lycopersicum L.
(Menurut A.D.Undang. 1994)
Daun tomat (Solanum lycopersicum L.) merupakan daun majemuk bertipe daun majemuk menyirip dengan anak daun berselang seling (interrupte pinnatus). karena anak – anak daun pada ibu tangkainya berselang – seling pasangan anak daun yang lebar dengan pasangan anak daun yang sempit. Ujung daun tomat (Solanum lycopersicum L.) meruncing (acuminatus) karena ujung daun yang runcing tetapi titik pertemuan kedua tepi daunnya jauh lebih tinggi dari dugaan, hingga ujung daun nampak sepit panjang dan runcing. Ujung daunnya meruncing (acuminatus) karena ujung daun yang runcing tetapi titik pertemuan kedua tepi daunnya jauh lebih tinggi dari dugaan hingga ujung daun nampak sempit panjang dan runcing. Pangkal daunnya tumpul (obtusus). Tepi daunnya bergerigi (serratus) yaitu sinus dan angulus sama lancipnya. Daun tomat (Solanum lycopersicum L.) memiliki ibu tangkai daun (petiolus communis), tangkai anak daun (petiololus), dan anak daun (folium).
  
9.      Daun Asam (Tamarindus indica L.)
Klasifikasi    :
Kingdom      :    Plantae
Divisio          :    Magnoliophyta
Classis          :    Magnoliopsida
Sub classis    :    Rosiidae
Ordo             :    Fabales
Familia         :    Caesalpiniaceae
Genus           :    Tamarindus
Spesies         :    Tamarindus indica L.
(Menurut A.D.Undang. 1994)
Daun asam (Tamarindus indica L.) merupakan daun majemuk bertipe daun majemuk menyirip genap (abrupte pinnatus). Di katakan daun majemuk menyirip genap (abrupte pinnatus) karena pada daun asam (Tamarindus indica L.) terdapat sejumlah anak daun yang berpasang – pasangan di kanan dan kiri ibu tulang walaupun pada suatu daun majemuk menyirip anank – anak daun tidak selalu berpasang – pasangan, jika ujung ibu tangkai terputus, artinya pada ujung ibu tangkai tidak terdapat suatu anak daun, sehingga ujung ibu tangkai bebas, atau kadang – kadang tertutup oleh suatu pucuk kecil yang mudah runtuh, dan hal ini lah yang memungkinkan daun majemuk menyirip genap (abrupte pinnatus) mempunyai jumlah anak daun yang gasal. Ujung daunnya tumpul (obtusus) karena tepi daunnya yang semula masih agak jauh dari ibu tulang, cepat menuju ke suatu titik pertemuan, hingga terbentuk sudut yang tumpul (lebih besar dari 90o). Pangkal daunnya membulat (rotundatus). Tepi daunnya rata (integer).  Daun asam (Tamarindus indica L.) memiliki ibu tangkai daun (petiolus communis), tangkai anak daun (petiololus), dan anak daun (folium).

10.  Daun Mawar (Rosa sp.)
Klasifikasi    :
Kingdom      :    Plantae
Divisio          :    Magnoliophyta
Classis          :    Magnoliopsida
Sub classis    :    Rosiidae
Ordo             :    Rosales
Familia         :    Rosaceae
Genus           :    Rosa
Spesies         :    Rosa sp.
(Menurut A.D.Undang. 1994)
Daun mawar ( Rosa sp.) merupakan daun majemuk bertipe daun majemuk menyirip gasal (imparipinnatus). Di katakan daun majemuk bertipe daun majemuk menyirip gasal (imparipinnatus) karena karena ada satu anak yang menutup ujung ibu tangkainya dan ditinjau dari jumlah anak daunnya berjumlah gasal jika anak daun berpasangan, sedang di ujung ibu tangkai terdapat anak daun tersendiri. Daun ini mempunyai ujung daun yang runcing (acutus) karena kedua tepi ujung daun daun mawar ( Rosa sp.) di kanan dan kiri ibu tulang sedikit demi sedikit menuju ke atas dan pertemuannya pada puncak daun membentuk suatu sudut lancip (lebih kecil dari 90o). Pangkal daunnya tumpul (obtusus). Tepi daun mawar (Rosa sp.) bergerigi halus. Daun mawar dilengkapi dengan ibu tangkai daun (petiolus communis), tangkai anak daun (petiololus), dan anak daun (folium). Daun mawar ini mempunyai alat tambahan berupa daun penumpu (stipula) pada daun mawar jenis stipulanya adalah stipula adnatae yaitu daun penumpu yang melekat pada kanan kiri pangkal pada tangkai daunnya, jumlah anak daunnya akan kita dapati bilangan yang benar-benar gasal jika anak daun berpasangan, sedang di ujung ibu tangkai terdapat anak daun yang tersendiri.

VI.                KESIMPULAN
Berdasarkan praktikum yang telah di lakukan, maka dapat di ambil beberapa kesimpulan sebagai berikut :
1.      Daun majemuk terbagi atas empat bentuk yaitu; daun majemuk menyirip (pinnatus), daun majemuk menjari (palmatus), daun majemuk bangun kaki (pedatus), dan daun majemuk campuran (digitato pinnatus).
2.      Bagian-bagian umum dari daun majemuk ada 3, yakni: ibu tangkai daun (petiolus communis), tangkai anak daun (petiololus), dan anak daun (folium) dan seringkali juga dilengkapi dengan alat-alat tambahan lain seperti daun penumpu (stipula).
3.      Daun kapuk (Ceiba petandra Gaertn) memiliki tipe daun majemuk menjari beranak daun tujuh (septemfoliolatus)
4.      Daun kembang merak (Caesalpinia pulcherima Sw.) memiliki tipe daun majemuk menyirip genap ganda dua dengan sempurna.
5.      Daun putri malu (Mimosa pudica L.) memiliki tipe daun majemuk campuran (Digitatopinnatus). Campuran antara menjari dan menyirip.
6.      Daun gamal (Gliricidia maculate L.) memiliki tipe daun majemuk menyirip gasal (imparipinnatus).
7.      Daun jeruk (Citrus sp.) memiliki tipe daun majemuk menyirip beranak daun satu (unifoliolatus).
8.      Daun dadap (Erythrine variegate) memiliki tipe daun majemuk menyirip gasal (imparipinnatus).
9.      Daun lamtoro (Leucaena glauca L.) memiliki tipe daun majemuk menyirip genap ganda dua dengan sempurna.
10.  Daun tomat (Solanum lycopersicum) memiliki tipe daun majemuk menyirip gasal dengan anak daun berselang-seling (interrupte pinnatus).
11.  Daun asam (Tamarindus indica L.) memiliki tipe daun majemuk menyirip genap (abrupte pinnatus).
12.  Daun mawar (Rosa sp.) memiliki tipe daun majemuk menyirip gasal (imparipinnatus) dengan alat tambahan berupa daun penumpu (stipula).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar