Jumat, 26 Juni 2015

Laporan Praktikum Morfologi Tumbuhan VII Rumus Bunga dan Diagram Bunga



PRAKTIKUM VII

Topik               :    Rumus Bunga dan Diagram Bunga  
Tujuan             :    Membuat rumus bunga dan diagram bunga. 
Hari/Tanggal   :    Sabtu/ 25 April 2015
Tempat            :    Laboratorium Biologi PMIPA FKIP Unlam Banjarmasin

I.                   ALAT DAN BAHAN
A.    Alat
1.   Baki/nampan
2.   Alat-alat tulis

B.     Bahan
1.   Bunga Alamanda (Allamanda cathartica L.)
2.   Bunga Kertas (Bougainvillea spectabilis)
3.   Bunga Anggrek Kalajengking (Arachis flos aeris)
4.   Bunga Sepatu (Hibiscus rosa-sinensis L.)
5.   Bunga Tasbih (Canna sp.)
6.   Bunga Teratai (Nymphaea lotus L.)

II.                CARA KERJA
1.    Menyiapkan alat dan bahan.
2.    Membuat rumus bunga dan diagram bunga dari bahan-bahan yang tersedia.

III.             TEORI DASAR
Bagian tumbuhan yang sering dideskripsikan adalah bunganya. Dalam mendeskripsikan bunga, selain dengan kata-kata, dapat ditambahkan dengan gambar-gambar yang melukiskan bagian-bagian bunga atau berupa diagram bunga. Kecuali dengan diagram, susunan bunga dapat dinyatakan dengan sebuah rumus yang terdiri atas lambang-lambang, huruf-huruf, dan angka-angka yang semua itu dapat memberikan gambaran mengenai berbagai sifat bunga beserta bagian-bagiannya.
Diagram Bunga
Diagram bunga merupakan gambaran proyeksi pada bidang datar dari semua bagian yang dipotong melintang, jadi pada diagram itu digambarkan penampang-penampang melintang daun-daun kelopak, tajuk bunga, benang sari dan putik, juga bagian-bagian lain yang masih ada selain keempat bagian utama tersebut.
Dalam membuat diagram bunga perlu diperhatikan letak bunga pada tumbuhan (axillaries atau terminalis) dan bagian-bagian bunga (jumlah, bentuk, kedudukan) itu sendiri. Pembuatannya sendiri dapat secara empiric (keadaan sesungguhnya) atau teoritik (keadaan seharusnya).
Rumus Bunga
Lambang-lambang yang dipakai dalam rumus bunga memberitahukan sifat-sifat bunga bertalian dengan simetri dan jenis kelaminnya, huruf-huruf merupakan singkatan dari bagian-bagiannya, sedangkan angka menyatakan jumlah masing-masing bagian bunga. Oleh suatu rumus bunga dapat ditunjukkan hal-hal sebagai berikut:
a.       Kelopak (calyx) dinyatakan dengan huruf K
b.      Mahkota atau tajuk (corolla) dinyatakan dengan huruf C
c.       Benang sari (androecium) dinyatakan dengan huruf A, dan
d.      Putik (gynaecium) dinyatakan dengan huruf G
Jika antara kelopak bunga dan mahkota tidak dapat dibedakan, untuk menyatakan bagian tersebut digunakan huruf P untuk tenda bunga (perigonium). Penulisan rumus bunga, di belakang  huruf-huruf tersebut ditaruhkan angka-angka yang menyatakan jumlah bagian-bagian bunga tersebut. Antara huruf dan angka dari satu bagian bunga diberikan tanda koma(,).
Di depan rumus bagian bunga, hendaknya ditambahkan simetri yaitu (*) untuk bunga bersimetri banyak dan tanda (↑) untuk bunga bersimetri satu. Selain itu juga lambang yang menunjukkan jenis kelamin bunga. Untuk bunga banci dipakai lambang (♀), untuk bunga jantan dipakai lambang (♂), dan untuk bunga betina dipakai lambang (♀). Untuk menyatakan keadaan antara daun-daun kelopak, tajuk dan benang sari (berlekatan atau berpisah), digunakan tanda kurung untuk mengapit angka. Sedangkan bakal buah, dinyatakan adanya garis (di atas atau di bawah) angka yang menunjukkan jumlah putik, sesuai kedudukannya.

V.                   ANALISIS DATA
   1.      Bunga Alamanda (Allamanda cathartica L.)
Klasifikasi    :
Kingdom      :  Plantae
Divisio          :  Magnoliophyta
Classis          :  Magnoliopsida
Sub Classis   :  Asteridae
Ordo             :  Gentianales
Familia          :  Apocynaceae
Genus           :  Allamanda
Species         :  Allamanda cathartica L.
(Cronquist, 1981)
Berdasarkan hasil pengamatan yang telah dilakukan, bunga alamanda (Allamanda cathartica L.) mempunyai rumus bunga : ♀ *  K 5, [C(5), A 5], G 1 yang artinya bunga alamanda (Allamanda cathartica L.) termasuk bunga banci (hermaphroditus) karena memiliki dua alat kelamin yaitu benang sari (alat kelamin jantan) dan putik (alat kelamin betina) dalam satu bunga dan memiliki simetri banyak (polysimetris). Dikatakan mempunyai simetri banyak karena bunga ini dapat dilipat lebih dari 1 kali yang mana lipatan tersebut setangkup. Kelopak bunga terdiri dari 5 buah kelopak yang bebas satu sama lain dan terletak dalam 1 lingkaran, Mahkota bunga berjumlah 5 buah serta benang sari berjumlah 5 buah dan saling berlekatan, dan putik berjumlah 1 buah dan menumpang pada bakal buah.

2.      Bunga Kertas (Bougainvillea spectabilis)
Klasifikasi    :
Kingdom      :  Plantae
Divisio          :  Magnoliophyta
Classis          :  Magnoliopsida
Sub classis    :  Caryophyllidae
Ordo             :  Caryophyllales
Familia          :  Nyctaginaceae
Genus           :  Bougainvillea
Species         :  Bougainvillea spectabilis Willd.
(Cronquist, 1981)
Berdasarkan hasil pengamatan yang telah dilakukan, bunga kertas (Bougainvillea spectabilis) mempunyai rumus bunga :  ♀ * K (5), C (5), A 8, 1.  Dari rumus tersebut dapat diketahui bahwa pada bunga kertas (Bougainvillea spectabilis) merupakan bunga banci (hermaphroditus) yaitu yaitu memiliki benang sari (alat kelamin jantan) dan putik (alat kelamin betina) pada satu bunga yang mempunyai simetri banyak (polysimetris). Disebut mempunyai simetri banyak (polysimetris) karena bunga ini dapat dilipat lebih dari 1 kali yang mana lipatan tersebut setangkup. Bunga ini mempunyai 5 kelopak bunga (kalyx) di bawah mahkota dan melekat pada mahkotanya. Bunga ini memiliki 5 buah mahkota bunga (corolla) saling berlekatan atau saling menyatu, jumlah benang sarinya (androecium) ada 8 yang letaknya di dalam sebuah tabung dan jumlah putiknya (gynaecium) 1 buah yang terletak di dalam mahkota yang sangat pendek.

3.      Bunga Anggrek Kalajengking  (Arachis flos aeris)
Klasifikasi    :
Kingdom      :  Plantae
Divisio          :  Magnoliophyta
Classis          :  Liliopsida
Sub Classis   :  Lilidae
Ordo             :  Orchidales
Familia          :  Orchidaceae
Genus           :  Arachis
Species         :  Arachis flos-aeris
(Cronquist, 1981)
Berdasarkan hasil pengamatan yang telah dilakukan, bunga anggrek kalajengking (Arachis flos aeris) mempunyai rumus bunga :  ♀ ↑ P 5, A (1+2), G (2). Dari rumus tersebut dapat diketahui bahwa bunga anggrek kalajengking (Arachis flos aeris) merupakan bunga banci  (hermaphroditus) karena memiliki putik (alat kelamin betina) dan benang sari (alat kelamin betina) dalam satu bunga yang mempunyai simetri tunggal (monosimetris). Disebut mempunyai simetri tunggal (monosimetris) karena bunga hanya dapat dibuat satu bidang simetri saja yang membagi bunga tadi menjadi dua bagian yang setangkup. Tenda bunganya (perigonium) berjumlah 5 yang menyerupai kaki kalajengking, terdapat 2 putik (gynaecium) dan 3 benang sari (androecium), 1 benang sari asli dan 2 benang sari yang bermodifikasi.

4.      Bunga Sepatu (Hibiscus rosa-sinensis L.)
Klasifikasi    :
Kingdom      :  Plantae
Divisio          :  Magnoliophyta
Classis          :  Magnoliopsida
Sub classis    :  Dilleniidae
Ordo             :  Malvales
Familia          :  Malvaceae
Genus           :  Hibiscus
Species         :  Hibiscus rosa-sinensis
(Cronquist, 1981)
Berdasarkan hasil pengamatan yang telah dilakukan, bunga sepatu (Hibiscus rosa-sinensis L.) mempunyai rumus bunga : ♀ * K (5) + 6, C (5), A ~ , G 5. Dari rumus tersebut dapat diterangkan bahwa pada bunga sepatu (Hibiscus rosa-sinensis L.) merupakan bunga banci (hermaphroditus) karena memiliki putik (alat kelamin betina) dan benang sari (alat kelamin jantan) dalam satu bunga yang mempunyai simetri banyak (polysimetris). Disebut mempunyai simetri banyak (polysimetris) karena bunga ini dapat dilipat lebih dari 1 kali yang mana lipatan tersebut setangkup. Bunga sepatu (Hibiscus rosa-sinensis L.) terletak pada ketiak daun yang terdapat kelopak bunga (K) yang berjumlah 5 yang berlekatan dan 6 kelopak tambahan yang tipenya berbagi, mahkota bunganya (C) berjumlah 5 buah dan saling menumpang berlekatan, jumlah benang sarinya (A) tak terhingga berkumpul dalam satu tabung, jumlah putiknya (G) 5 buah yang terletak paling atas. Bakal buahnya tenggelam pada dasar bunga yang terjadi dari 5 daun buah yang berlekatan.

5.      Bunga Tasbih (Canna sp.)
Klasifikasi    :
Kingdom      :  Plantae
Divisio          :  Magnoliophyta
Classis          :  Liliopsida
Sub classis    :  Zingiberidae
Ordo             :  Zingiberales
Familia          :  Cannaceae
Genus           :  Canna
Species         :  Canna sp.
(Cronquist, 1981)
Berdasarkan hasil pengamatan yang telah dilakukan, bunga tasbih mempunyai rumus bunga : ♀ * K 3, C (3), A 5, G (3). Dari rumus tersebut dapat diterangkan bahwa pada bunga tasbih merupakan bunga banci (hermaphroditus) karena memiliki putik (alat kelamin betina) dan benang sari (alat kelamin jantan) dalam satu bunga dan mempunyai simetri banyak (polysimetris). Disebut mempunyai simetri banyak (polysimetris) karena bunga ini dapat dilipat lebih dari 1 kali yang mana lipatan tersebut setangkup. Pada bunga sepatu (Hibiscus rosa-sinensis L.) terdapat kelopak bunga (K) yang berjumlah 3 yang tidak berlekatan, mahkota bunganya (C) berjumlah 3 buah dan saling berlekatan, jumlah benang sarinya (A) 5 buah dan beberapa benang sari bermodifikasi menyerupai mahkota. Bunga tasbih juga memiliki putik (G) yang berjumlah 3 buah.

6.      Bunga Teratai (Nymphaea lotus L.)
Klasifikasi    :
Kingdom      :  Plantae
Divisio          :  Magnoliophyta
Classis          :  Magnoliopsida
Sub classis    :  Magnoliidae
Ordo             :  Nymphaeales
Familia          :  Nymphaeaceae
Genus           :  Nymphaea
Species         :  Nymphaea lotus
(Cronquist, 1981)
Berdasarkan hasil pengamatan yang telah dilakukan, bunga teratai didapati rumus bunganya sebagai berikut yaitu ♀ * P 4+4+8+8+8, A ~, 1 . Dari rumus bunga tersebut dapat diketahui bahwa bunga teratai juga merupakan bunga banci (hermaphroditus) karena memiliki putik (alat kelamin betina) dan benang sari (alat kelamin jantan) dalam satu bunga dan bersimetri banyak (polysimetris). Disebut mempunyai simetri banyak (polysimetris) karena bunga ini dapat dilipat lebih dari 1 kali yang mana lipatan tersebut setangkup. Pada bunga teratai ini antara kelopak  dan mahkotanya tidak dapat dibedakan dengan jelas sehingga bagian yang umumnya disebut mahkota dinamakan tenda bunga (P) yang berjumlah 32 buah terpisah yang terbagi menjadi 5 lingkaran.  Benang sarinya (A) jumlahnya tak terbatas (~) tersusun rapi dalam lingkaran-lingkaran serta berlekatan satu sama lain (bebas) dan putiknya (G) yang tenggelam sebanyak 1 buah.

VI.                KESIMPULAN
Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan, maka dapat ditarik beberapa kesimpulan sebagai berikut :
1.      Bunga yang digunakan dalam praktikum ini adalah Bunga Alamanda (Allamanda cathartica L.) bunga kertas (Bougainvillea spectabilis), bunga anggrek kalajengking (Arachis flos aeris), bunga sepatu (Hibiscus rosa-sinensis L.), bunga tasbih (Canna sp.), dan bunga teratai (Nymphaea lotus L.).
2.      Diagram bunga merupakan gambaran proyeksi pada bidang datar dari semua bagian yang dipotong melintang yaitu daun-daun kelopak, tajuk bunga, benang sari dan putik, juga bagian-bagian lain yang masih ada selain keempat bagian utama tersebut.
3.      Rumus bunga adalah lambang-lambang yang digunakan untuk menunjukkan sifat-sifat bunga seperti jenis kelamin bunga, simetri dan jumlah bagian-bagian bunga (kelopak, benang sari dll).
1)      Bunga Alamanda (Allamanda cathartica L.) dengan rumus bunga : ♀ * K 5, [C (5), A 5], G 1
2)      Bunga Kertas (Bougainvillea spectabilis) dengan rumus bunga : ♀ * K (5), C (5), A 8, 1
3)      Bunga Anggrek Kalajengking (Arachis flos aeris) dengan rumus bunga : ♀ ↑ P 5, A (1­+ 2), G (2)
4)      Bunga Sepatu (Hibiscus rosa-sinensis L.) dengan rumus bunga : ♀  * K (5) + 6, C (5), A ~ , G 5
5)      Bunga Tasbih (Canna sp.) memiliki rumus bunga : ♀ * K 3, C (3), A 5, G (3)
6)      Bunga Teratai (Nymphaea lotus L.) dengan rumus bunga: ♀ * P 4+4+8+8+8, A ~, 1
4.    Kelopak (calyx) dinyatakan dengan huruf K, mahkota (corolla) dinyatakan dengan huruf C, benang sari (androecium) dinyatakan dengan huruf A, putik (gynaecium) dinyatakan dengan huruf G.
5.    Bersimetri banyak dengan tanda *, bersimetri tunggal dengan tanda , bunga jantan dengan tanda , bunga betina dengan tanda , dan bunga banci dengan tanda .

Tidak ada komentar:

Posting Komentar