Jumat, 26 Juni 2015

Laporan Praktikum Morfologi Tumbuhan IX Strobilus Gymnospermae

PRAKTIKUM IX

Topik               :    Strobilus Gymnospermae  
Tujuan             :    Mengenal berbagai bentuk strobilus jantan dan betina pada beberapa Gymnospermae dan bagian – bagiannya.
Hari/Tanggal   :    Sabtu/ 9 Mei 2015
Tempat            :    Laboratorium Biologi PMIPA FKIP Unlam Banjarmasin

I.                   ALAT DAN BAHAN
A.    Alat
1.        Baki / nampan
2.        Pisau / cutter
3.        Alat tulis
4.        Lup

B.     Bahan
1.      Daun strobilus jantan dan betina Pinus (Pinus merkusii Jungh. & De Vriese)
2.     Daun strobiuls jantan dan betina Pakis haji (Cycas rumphii  L.)
3.     Daun strobilus jantan dan betina Melinjo (Gnetum gnemon L.)

II.                CARA KERJA
1)      Mengamati bagian-bagian dari strobilus: sisik, bakal biji, tangkai sporofil, tangkai strobilus, biji dan sayap.
2)      Mengamati bagian-bagian daun, duduk daun dan deskripsi daun.

III.             TEORI DASAR
Berdasarkan letak bakal bijinya, divisio Spermatophyta dibagi dalam 2 subdivisio, yaitu Gymnospermae dan Angiospermae. Gymnospermae adalah tumbuhan yang bakal bijinya tidak berada dalam daun buah, tetapi menempel pada daun buah dan terlihat dari luar sehingga dinamakan tumbuhan biji terbuka. Sedangkan Angiospermae adalah tumbuhan yang bakal bijinya berada dalam daun buah dan tidak terlihat dari luar sehingga dinamakan tumbuhan biji tertutup.
Ciri-ciri morfologi tumbuhan biji terbuka antara lain:
1.      Berakar tunggang.
2.      Daun sempit, tebal dan kaku.
3.      Bunga yang sesungguhnya belum terdapat, berupa daun buah dan badan penghasil serbuk sari yang di sebut strobilus. Ada 2 macam strobilus yaitu strobilus jantan yang tersusun dari badan penghasil serbuk sari dan strobilus betina yang tersusun dari daun buah.
4.      Terjadi pembuahan tunggal (hanya menghasilkan zigot saja) selang waktu antara penyerbukan dengan pembuahan cukup lama.
Ciri-ciri anatomi:
1.    Akar dan batang berkambium, sehingga dapat tumbuh membesar (pertumbuhan sekunder).
2.    Pada ujung akar terdapat sel-sel pemula yang menghasilkan sel-sel kalipatra ke arah luar dan sel-sel akar ke arah dalam, tetapi tidak jelas batang kalipatra dengan ujung akar.
3.    Batang tidak mempunyai floeterm (sarung tepung), yaitu endodermis yang mengandung zat tepung.
4.    Buluh kayu pada berkas batang pengangkut akar dan batang terbentuk dari trakeid saja sehingga bersifat homogen.
Pada pertumbuhan Gymnospermae, daun kadang-kadang berupa helaian, serupa kulit, cukup besar ataupun berbentuk jarum atau sisik-sisik kecil. Bunga berkelamin satu berumah satu atau dua, telanjang. Bunga jantan mirip untai (amentum), benang sari banyak, tangkai sari dengan ujung perisai ini. Bunga betina yang di beri nama “kerucut” dengan banyak sisik kerucut berjejal rapat dan tersusun spiral, ini dengan perisai di ujung dengan satu bakal biji pada sisi atas dekat pangkal, kadang-kadang mendukung sisik yang kedua (sisik buah), dan ini dari atas dengan bakal biji. Kerucut buah pada waktu masak jatuh bercerai berai. Biji bersayap atau tidak.



V.         ANALISIS DATA
1.    Daun strobilus jantan dan betina Pinus (Pinus merkusii Jungh. & De           Vriese)   
            Klasifikasi       :
            Divisio            :  Pinophyta
            Sub Divisio     :  Pinophytina
            Classis             :  Coniferopsida
            Ordo               :  Coniferales
            Familia            :  Pinaceae
            Genus             :  Pinus
            Species            :  Pinus merkusii Jungh. & De Vriese
            (Van Steenis, 2003) 
Pinus merupakan jenis tanaman yang berhabitus pohon atau perdu, daun berbentuk jarum, bunga berkelamin satu, berumah satu. Biji berbentuk pipih bulat telur pada tepi luar dengan sayap besar, mudah lepas. Pinus mempunyai bentuk daun yang sangat khas karena berbentuk seperti jarum atau seperti sisik dengan kutikula tebal dan stomata yang tersembunyi.
Strobilus jantan dan betina pada pinus terpisah, namun masih berada pada satu pohon yang sama. Bunga jantan mirip untai. Benang sari banyak, tangkai sari dengan ujung serupa perisai, ruang sari dua, menggantung di bawah perisai ujung. Strobilus jantan membawa banyak mikrosporofil yang tersusun spiral, pada tiap mikrosporofil terdapat sepasang mikrosporangia, mikrospora bersayap.  Bunga betina yang dinamakan kerucut dengan banyak sisik kerucut yang tertimbun rapat, tersusun secara spiral. Sisik penutup serupa selaput, kerapkali kemudian menghilang. Strobilus betina membawa sejumlah sisik-sisik ovula yang juga tersusun spiral, sisik ovula tumbuh pada ketiak sisi braktea. Setiap sisik ovula membawa 2 ovula pada permukaan atasnya.
Sel kelamin jantan dihasilkan oleh runjung jantan atau strobilus jantan. Sel kelamin betina dihasilkan oleh strobilus betina. Bijinya pipih berbentuk bulat telur dengan sayap besar. Strobilus betina yang sudah masak tumbuh menjadi konus atau runjung yang mengeras dan mengayu.

2.    Daun strobiuls jantan dan betina Pakis haji (Cycas rumphii  L.)
             Klasifikasi       :
             Divisio            :  Pinophyta
             Sub Divisio     :  Cycadophytina
             Classis             :  Cycadopsida
             Ordo               :  Cycadales
             Familia            :  Cycadaceae
             Genus             :  Cychas
             Species            :  Cychas rumphii L.
             (Van Steenis, 2003) 
Pakis haji (Cychas rumphii L.) adalah termasuk dalam divisio Pinophyta yang memiliki sifat utama adalah bijinya “telanjang“ merupakan tumbuhan pohon yang menyerupai palm dapat bercabang atau tidak, periodisitas pirenial, berakar serabut.
Sifat-sifat daun merupakan daun lengkap yang terdiri dari upih, tangkai dan helaian daun. Tangkai daun berduri tempel tajam dan memiliki anak daun yang sangat banyak dengan ciri-ciri daun berbentuk bangun lanset, pangkal dan ujung daun runcing, tepi daun rata, dan tata letak daun pada tangkai berseling.
Pakis haji mempunyai perakaran tunggang. Berdaun sempit, tebal, dan kaku. Benang sari tersusun dalam spiral, berbentuk baji dan berakhir  pada ujung yang membengkok. Biji bulat memanjang berwarna coklat orange. Pakis haji ada yang jantan dan ada yang betina. Yang jantan mempunyai bunga yang menghasilkan serbuk sari. Sedangkan, yang betina mempunyai bunga yang menghasilkan bakal buah. Karena itulah Pakis haji termasuk tummbuhan berumah dua.
Strobilus jantan dan strobilus betina pada tanaman pakis haji dihasilkan oleh pohon yang berlainan.  Strobilus jantan terdiri dari banyak mikrosporofil (stamen) yang tersusun spiral, masing-masing membawa banyak mikrosporangia (kantung sari) pada permukaan bawahnya. Sedangkan strobilus betina berbentuk sisik dengan 2-5 bakal biji. Megaspora (karpel) dari strobilus betina tersusun lepas satu dengan yang lain, setiap makrospora membawa 2 atau lebih ovula dipinggirnya. Ovul kemudian akan berkembang dan menghasilkan biji.
Strobilus jantan adalah serbuk sari sedangkan strobilus betina mengandung bakal biji.  Penyerbukan dibantu dengan bantuan angin atau hewan, karena strobilus jantan menghasilkan aroma yang membuat serangga tertarik kepadanya. Setelah datang, serangga tersebut akan memakan strobilus dan berkembangbiak pada saat yang sama. Strobilus betina menghasilkan bau yang dapat mengusir serangga yang datang kepadanya.

3.    Daun strobilus jantan dan betina Melinjo (Gnetum gnemon L.)
             Klasifikasi       :
             Kingdom        :  Plantae
             Divisio            :  Pinophyta
             Sub divisio      :  Gneophyta
             Classis             :  Gnetinae
             Ordo               :  Gnetinales
             Familia            :  Gnetaceae
             Genus             :  Gnetum
             Species            :  Gnetum gnemon L.
             (Van Steenis, 2003)
Strobilus jantan dan betina pada tanaman melinjo berada pada satu tangkai strobilus yang tumbuh di ketiak daun. Di dalam strobilus betina terdapat bakal biji, biji berbentuk bulat telur terbalik pada waktu masak berwarna merah tua dengan ujung meruncing pendek dan kulit luar berdaging. Kulit biji mempunyai 3 lapisan , yaitu lapisan kulit luar (surotesta), kulit tengah (sclerotesta) dan kulit dalam (endotesta). Buah pada tanaman melinjo duduk dengan ujung yang meruncing pendek dan kulit luarnya berdaging. Biji dihasilkan oleh bunga atau strobilus.
Melinjo (Gnetum gnemon L.) merupakan tumbuhan yang habitusnya berupa pohon, dengan tinggi 5-22 m, merupakan pohon berkayu, ranting pada ruas membesar dan berbuku. Daun berhadapan elips memanjang, tanpa penumpu, bertangkai, tunggal, bertulang daun menyirip. Bunga berkelamin satu, berumah dua (jarang satu), dalam bulir, dalam karangan, kecil, bercampur dengan rambut, daun pelindung pada tiap karangan satu, berbentuk cawan. Bulir jantan tersusun oleh 2-3 baris bunga jantan dan di atasnya satu baris bunga betina yang tidak sempurna. Bunga jantan dengan tenda bunga berbentuk tabung, benang sari satu, ruang sari dua. Bulir betina dengan karangan semu yang berjarak. Bunga betina dengan tenda bunga berbentuk tabung dan satu bakal biji telanjang dengan dua selubung, selubung terluar pendek, yang terdalam memanjang menjadi buluh yang serupa tangkai putik yang menonjol. Buah semu: buah buni atau buah batu.Buah duduk pada waktu masak merah tua indah, panjang 2-2,5 cm. eliptis atau bentuk bulat telur terbalik, dengan ujung meruncing yang pendek, kulit luar berdaging. Melinjo merupakan pohon yang berbatang lurus, mempunyai sistem perakaran tunggang. Sedangkan, buahnya duduk, dengan ujung yang meruncing pendek dan kulit luarnya berdaging.
Sebenarnya buah pada Melinjo adalah biji. bunganya terpisah antara yang jantan dan betina tapi tetapi terletak pada satu pohon. Tajuk pada Melinjo berbentuk kerucut.  Hal ini disebabkan cabang yang tumbuh menempel pada batang. Secara alami, tumbuhan Melinjo berkembang biak dengan biji.

VI.                KESIMPULAN
Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan, maka dapat ditarik beberapa kesimpulan sebagai berikut :
1.      Pinus (Pinus merkusii Jungh. & De Vriese.) mempunyai strobilus jantan yang banyak membawa mikrosporofil yang tersusun spiral, pada tiap mikrosporofil terdapat sepasang mikrosporangia bersayap, strobilus betina membawa membawa sejumlah sisik-sisik ovula yang juga tersusun spiral, setiap sisik ovula membawa 2 ovula, daun berbentuk jarum, tata letak daun berkarang.
2.      Pakis haji (Cychas rumphii L.) merupakan tumbuhan berumah dua. Strobilus jantan tersusun spiral, membawa banyak mikrospora, megasporofil tersusun lepas dan membawa 2 atau ovul pada bagian pinggirnya, daun majemuk mnyirip, duduk daun merupakan roset batang.
3.      Melinjo (Gnetum gnemon L.) mempunyai strobilus jantan dan betina yang berada dalam satu tangkai, bentuk biji bulat telur terbalik, daun bentuk bulat telur memanjang, tata letak daun berhadapan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar