Jumat, 26 Juni 2015

Laporan Praktikum Zoologi Invertebrata VIII Arthropoda



PRAKTIKUM VIII

Topik                   : Arthropoda
Tujuan                 :  Mengenal ciri – ciri umum phylum Arthropoda dan
                               membedakan kelompok – kelompok utama Arthropoda. 
Hari/ Tanggal       : Kamis/ 16 April 2015 dan 23 April 2015 
Tempat                : Laboratorium Biologi FKIP PMIPA Unlam Banjarmasin

I.                   ALAT DAN BAHAN
ALAT:
1)      Lup
2)      Cawan petri
3)      Baki
4)      Eter (obat bius) dan kapas
5)      Pinset
BAHAN:
1)      Udang galah (Cambarus viridis)
2)      Belangkas (Limulus sp.)
3)      Lipan (Scolopendra morsitans)
4)      Kaki seribu (Julus virgatus)
5)      Kecoa (Periplaneta americana)

II.                CARA KERJA
1.      Menyiapkan alat dan bahan.
2.      Jika hewan yang tersedia masih hidup, sebaiknya hewan tersebut dimatikan terlebih dahulu. Memberikan eter (obat bius) pada lipan, kaki seribu dan kecoa agar mempermudah dalam mengamati morfologinya. Meletakkan lipas, lipan dan kecoa pada cawan petri lalu memberikan obat bius (eter) dengan menggunakan kapas.
3.      Mengamati satu persatu hewan yang tersedia. Membuat gambar sketsa (bukan lukisan) pada hewan yang kita mengamati dengan embelan yang tampa.
a.    Belangkas, lipan, kaki seribu dan lipas mengamati dari arah dorsal.
b.   Udang mengamati dari arah lateral.
4.      Menentukan kelas-kelas hewan yang diamati dengan kunci identifikasi Arthropoda.

III.             TEORI DASAR
Arthropoda merupakan filum terbesar dalam kerajaan Animalia. Dari sekitar 1.250.000 species hewan yang telah dikenal dan dideskripsikan, 1.000.000 diantaranya adalah Arthropoda. Dengan demikian, filum ini mencakup sekitar 80 % dari semua jenis hewan yang telah dikenal saat ini. Ini menggambarkan bahwa filum ini merupakan kelompok hewan yang paling berhasil menghuni planet bumi.
Sebagai hasil dari daya adaptasi yang tinggi, Arthropoda telah menyebar ke seluruh bagian bumi, baik daratan maupun perairan, yang suhunya diatas titik beku dalam jangka waktu yang cukup lama untuk memmungkinkan perkembangbiakan. Karena itu, anggota filum ini amat mudah dijumpai di darat, perairan tawar, maupun laut. Selain itu, filum Arthropoda juga mencakup satu-satunya kelompok hewan invertebrata yang dapat terbang.
Arthropoda merupakan hewan tubuhnya bersegmen-segmen. Ada tiga ciri khas Arthropoda yang dapat dilihat dari luar. Pertama adalah embelan yang berbuku-buku yang muncul berpasangan dari sebagian atau semua segmen tubuh. Yang kedua adalah organisasi segmen-segmen ke dalam bagian-bagian tubuh yang disebut tagmata (tunggal :tagma). Yang ketiga adalah kutikula yang disekresikan oleh epidermis, yang menyelubungi tubuh dan biasanya membentuk eksoskeleton yang keras kecuali di bagian-bagian tubuh yang perlu lentur. Kutikula secara berkala diganti, dalam proses ganti kulit, untuk memungkinkan pertumbuhan.
Tadinya Arthropoda yang ada saat ini dikelompokkan kedalam dua subfilum: Chelicerata dan Mandibulata, ditambah dengan subfilum Trilobita yang telah punah. Namun belakangan ini, banyak zoologiwan yang berpendapat bahwa sebenarnya Arthropoda tergolong kedalam empat subfilum : Trilobita, Chelicerata, Crustacea, dan Uniramia. Didalam subfilum Unimaria tercakup kelas Chilopoda, Diplopoda, Pauropoda, Symphyla, yang semuanya tadinya termasuk dalam kelas Myriapoda, dan kelas Insecta. Klasifikasi Arthropoda ada 8 : Crustacea, Onychopora, Chilopoda, Diplopoda, Insecta, Arachnoidea, Pauropoda dan Symphyla.
Hewan-hewan yang termasuk kedalam Arthropoda ialah Udang, Insecta, Scorpio (kalajengking) dan bayak juga yang lainnya. Arthropoda ialoah hewan yang beruas dan tidak mempunyai tulang belakang. Arthropoda merupkan hewan yang dominant dalam dunia ini. Kata Arthropoda berasal dari bahasa Yunani, yaitu Arthros (ruas) dan podos (kaki). Oleh sebab itu, Arthropoda disebut hewan yang memiliki kaki beruas-ruas.
            Ciri-ciri umum Arthropoda:
1.    Mempunyai appendage yang beruas
2.    Tubuh simetri bilateral terdiri atas sejumlah ruas-ruas
3.    Tubuh dibungkus oleh zat kitin, sehingga merupakan eksoskleton (rangka luar).
4.    Biasanya ruas-ruas terdapat bagian-bagian yang tidak berkitin,sehingga ruas-ruas tersebut mudah untuk digerakkan.
5.    Mempunyai system syaraf tangga tali.
6.    Coelom pada hewan dewasa adalah kecil dan merupakan suatu rongga berisi darah dan disebut haemocoel.
Sedangkan ciri-ciri khusus dari phylum Arthropoda yang dapat dilihat dari luar, yaitu:
1.      Ada embelan yang berbuku-buku yang muncul berpasangan dari sebagian atau semua segmen tubuh
2.      Ada organisasi segmen-segmen ke dalam bagian-bagian tubuh yang disebut tagmata
3.      Ada kutikula yang disekresikan oleh epidermis yang menyelubungi tubuh yang membentuk endoskeleton
Ciri-ciri umum dari kelas Crustacea yaitu habitatnya di danau, air tawar, kolam dan sungai. Tubuhnya terdiri dari cephalothorax dan abdomen serta bersegmen. Kerangka luarnya dari zat kitin dan ciri yang terakhir yaitu makanan pokoknya berupa zat organik hidup dan zat yang busuk. Ciri dari kelas Insecta yaitu mulutnya terdiri dari 3 bagian yaitu mandible, maxille dan labium. Tubuhnya terdiri atas kepala, thorax dan abdomen. Mempunyai sepasang antenna dan biasanya terdiri dari 2 pasang sayap. Yang terakhir yaitu thoraxnya terdiri atas 3 pasang kaki. Ciri dari kelas Chilopoda yaitu terdiri dari 15-173 segmen. Tubuhnya rata, dorsal ventral dan memiliki maxillipedes. Antenanya panjang dengan 12 segmen. Ciri dari kelas Diplopoda yaitu habitatnya di darat dan bernapas dengan trakea. Makanan pokoknya berupa sayuran yang membusuk. Sistem ekskresinya berupa pembuluh malpighi. Ciri umum dari Pauropoda yaitu habitatnya di darat dengan tubuh terdiri dari 12 segmen. Tidak memilki alat pernapasan khusus. Makanan pokoknya berupabinatang kecil dan sayuran. Panjang tubuhnya lebih kecil dari 2 mm. Ciri-ciri umum dari kelas Symphyla yaitu habitatnya di tempat yang basah dengan tubuhnya yang bersegmen. Makanan pokoknya berupa sayuran yang membusuk. Panjang tubuhnya bervariasi antara 2,8-6 mm.
Sub filum dari Onychopora hanya terdiri dari satu kelas yaitu kelas Onychopora. Ciri-ciri umum dari kelas ini yaitu hidupnya dalam batu karang, kulit kayu, tempat yang lembab serta aktif di malam hari.  Mempunyai kelenjar sebagai pelindung dan bergerak perlahan dengan kaki. Antena dari hewan ini sensitif.
Sub filum dari Chelicerata terdiri dari 5 kelas yaitu Merostomata, Arachnida, Pycnogonida, Tardigrada dan Pentastomida. Kelas Merostomata mempunyai ciri-ciri yaitu tubuhnya terdiri dari chephalothorax dan bernafas dengan insang. Memiliki 6 pasang laminate. Tidak bergerak dengan anggota tubuh. Memilki terminal segmen tanpa sebuah caudal.
Ciri dari kelas Arachnida yaitu tubuhnya terdiri dari chelicerae, cephalothorax dan perut. Bernapas dengan trakea dan paru-paru dan tidak memilki antena dan rahang sejati. Kelas Pycnogonida ciri-cirinya yaitu hidup di laut serta perkawinannya terpisah san cephalothorax dan perut mengalami reduksi. Ciri-ciri dari kelas tardigrada yaitu hidup di lumut, air hangat dan air garam. Tubuhnya terdiri dari 4 segmen dan tidak mempunyai sistem pernapasan, sirkulasi dan ekskresi tetapi terdapat sistem saraf. Yang terakhir yaitu perkembangbiakannya terpisah. Ciri dari kelas Pentastomida yaitu hidup di darat dengan tubuh yang tidak memiliki segmen tetapi memilki dinding. Sistem pernapasannya tidak ada dan juga sistem sirkulasi dan ekskresi. Perkembangbiakannya terpisah.


V.                   ANALISIS DASAR
Pada pengamatan praktikum kali ini, digunakan berbagai hewan spesies phylum Arthropoda, yaitu Udang galah (Cambarus viridis), Lipan (Scolopendra morsitans), Kaki seribu (Julus virgatus), Kecoa (Periplaneta americana) dan Belangkas (Linolus sp.) untuk mengenal ciri-ciri umum phylum Arthropoda dan membedakan kelompok-kelompok utama Arthropoda.
1)      Udang galah (Cambarus viridis)
Klasifikasi       :
Kingdom         : Animalia
Pylum              : Arthropoda
Classis             : Crustaceae
Ordo                : Decapoda
Family             : Penapidae
Genus              : Cambarus
Species            : Cambarus viridis
(Sumber           : Hegner, 1968)
Pada praktikum kali ini, digunakan spesies hewan udang galah  (Cambarus viridis) sebagai salah satu spesies dari phylum Arthropoda, yang digunakan untuk untuk mengenal ciri-ciri umum phylum Arthropoda dan membedakan kelompok-kelompok utama Arthropoda.
Udang galah (Cambarus viridis) merupakan spesies yang  termasuk kelas Chilopoda. Udang galah (Cambarus viridis)  memiliki habitatnya hidup di air tawar, danau atau di dalam kolam. Tubuh bagian luarnya terdapat kutikula yang tersusun oleh pektin dan garam-garam mineral.
Berdasarkan hasil pengamatan, dapat diketahui bahwa pada udang galah tubuhnya terdiri atas dua bagian pokok, yaitu kepala dada yang menyatu (sefalotoraks) dan badan belakang atau perut (abdomen). Setiap ruas tubuhna terdiri atas sepasang kaki. Pada bagian abdomen, terdapat 5 pasang kaki renang. Pada bagian sefalotoraks bagian depan, terdapat sepasang antena (sungut), sepasang rahang atas (maksila), dan sepasang rahang bawah (mandibula), juga terdapat 5 pasang kaki yang terdiri atas sepasang kaki capit (keliped) dan 4 pasang kaki jalan.
Bagian luar sefalotoraks dilindungi oleh kulit keras seperti tameng yang disebut karapas. Pada ujung karapas terdapat tonjolan runcing dan bergerigi. pada bagian anterior udang galah juga terdapat sepasang mata majemuk yang bertangkai. Dengan tangkai tersebut, mata ini dapat digerak-gerakkan.
Bagian abdomen pada udang galah bentuknya melengkung yang diakhiri dengan telson. Di setiap ruas abdomen juga terdapat sepasang kaki renang. Selain untuk berenang, pada udang galah betina, kaki-kaki ini juga digunakan untuk menyimpan telur-telurnya.
Insang berbulu (insang dalam) bertaut pada segmen basal dari maksiliped kedua dan ketiga, dan bertaut pula pada empat kaki untuk berjalan yang pertama. Barisan insang kedua dan ketiga (pada beberapa jenis, antara lain Astacus sp) bertaut dengan insang luar. Insang-insang dalam itu teredam dalam air dalam ruang insang (ruang di sebelah bawah tiap karapase). Insang-insang itu mengendung pembuluh-pembuluh darah. Aliran air dalam ruang insang itu terjamin oleh adanya “ember” air yang merupakan cabang dari maksila kedua.

2)      Lipan (Scolopendra morsitans)
Klasifikasi       :
Kingdom         :  Animalia
Phylum            :  Arthropoda
Sub phylum     :  Mandibulata
Classis            :  Chilopoda
Ordo                :  Chilopodea
Familia           :  Scolopendridae
Genus              :  Scolopendra
Species            :  Scolopendra morsitans
( Sumber          : Hegner, 1968 )
Pada praktikum kali ini, digunakan spesies hewan lipan  (Scolopendra morsitans) sebagai salah satu spesies dari phylum Arthropoda, yang digunakan untuk untuk mengenal ciri-ciri umum phylum Arthropoda dan membedakan kelompok-kelompok utama Arthropoda.
Berdasarkan hasil pengamatan, dapat diketahui bahwa lipan (Scolopendra morsitans) merupakan spesies dari subfilum Mandibulata dan termasuk kelas Chilopoda. Lipan (Scolopendra morsitans) pada umumnya merupakan hewan predator (pemangsa hewan lain). Hewan ini memangsa hewan kecil berupa insecta, mollusca, cacing dan binatang kecil lainnya, sehingga bersifat karnivora.
Lipan (Scolopendra morsitans) mempunyai tubuh yang panjang dan agak pipih dengan warna coklat kehitaman, terdiri atas kepala dan badan yang bersegmen, jumlah segmen pada lipan bisa mencapai 177 segmen. Setiap masing-masing segmen memiliki sepasang kaki, kecuali pada satu segmen di belakang kepala dan dua segmen terakhirnya. Pada segmen pertama di belakang kepala terdapat modifikasi kaki yang membentuk cakar beracun (maksiliped) yang berfungsi untuk membunuh mangsanya. Pada kepala terdapat sepasang antena panjang yang terdiri atas 12 segmen, sepasang mata dan mulut. Masing-masing mata terdiri dari sekelompok oseli (mata sederhana).
Lipan (Scolopendra morsitans)  memiliki alat kelamin yang terpisah, sehingga terdapat hewan yang jantan dan hewan yang betina. Lipan (Scolopendra morsitans) juga bersifat ovipar. Lubang genitalnya terdapat pada segmen yang terakhir. Lipan memiliki habitat hidup di bawah batu-batuan/ timbunan tumbuhan yang telah membusuk.
Ciri-ciri umum lipan (Scolopendra morsitans) adalah sebagai berikut :
a.       Tubuhnya pipih dan bersegmen
b.      Badannya terdiri atas 15-177 segmen.
c.       Pada setiap segmen terdapat satu pasang kaki.
d.      Pada bagian kepala terdapat sepasang antena dan sepasang mata yang terdiri atas oseli.
e.       Pada segmen tubuh pertama dibelakang kepala terdapat cakar beracun.
f.       Hidup di tempat yang lembab.
g.      Reproduksi berlangsung secara ovivar.
h.      Merupakan hewan predator (pemangsa hewan kecil)

3)      Kaki seribu (Julus virgatus)
Klasifikasi       :
Kingdom         : Animalia
Phylum            : Arthropoda
Sub phylum     : Mandibulata
Classis             : Diplopoda
Ordo                : Diplopodea
Family             : Julidae
Genus              : Julus
Species            : Julus virgatus
(Sumber           : Hegner, 1968 )
            Pada praktikum kali ini, digunakan spesies hewan kaki seribu  (Julus virgatus) sebagai salah satu spesies dari phylum Arthropoda, yang digunakan untuk untuk mengenal ciri-ciri umum phylum Arthropoda dan membedakan kelompok-kelompok utama Arthropoda.
            Kaki seribu (Julus virgatus) merupakan salah satu spesies dari subfilum Mandibulata dan termasuk dalam kelas Diplopoda. Kaki seribu (Julus virgatus) pada umumnya merupakan hewan herbivor dan bersifat ovipar.
            Berdasarkan hasil pengamatan, dapat diketahui bahwa kaki seribu (Julus virgatus) memiliki bentuk tubuh seperti silinder, mempunyai 25-100 segmen disepanjang tubuhnya. Setiap segmen toraks hanya mempunyai sepasang kaki, sedangkan setiap segmen abdomen mempunyai dua pasang kaki. Kaki seribu (Julus virgatus) mempunyai ciri-ciri umum sebagai berikut :
1.   Badan beruas-ruas dan setiap ruas tubuh memiliki kaki bersendi.
2.   Triploblastik selomata.
3.   Terdapat bagian kepala yang mempunyai mulut dan antena.
4.   Rangka luar terdiri atas zat kitin
5.   Sistem peredaran darah terbuka.
6.   Sistem syaraf tangga tali.
7.   Alat ekskresi adalah buluh Malpighi (kelenjar hijau).
Kaki seribu (Julus virgatus)  tidak mempunyai “cakar beracun” (maksiliped) seperti halnya pada lipan (Scolopendra morsitans). Pada ruas ke tujuh, satu atau kedua kaki mengalami modifikasi sebagai organ kopulasi. Pada kepala terdapat sepasang antena yang pendek dan dua kelompok mata tunggal. Antena pada hewan ini berfungsi untuk melihat arah perjalannya. Kaki seribu (Julus virgatus) memiliki toraks yang pendek dan terdiri atas 4 somit yang memilki sepasang kaki kecuali somit pertama. Abdomen yang panjang mempunyai 9 sampai 100 somit ganda yang masing-masing dengan dua pasang kaki bersegmen tubuh. Alat ekskresi pada hewan ini berupa dua buah saluran malphigi. terdapat sebuah struktur lempengan yang mungkin merupakan maksila.
Kaki seribu (Julus virgatus) memiliki habitat hidup di tempat yang lembab dan gelap, di bawah batu, atau di dalam kayu yang lapuk dan selalu menghindari cahaya. Kaki seribu (Julus virgatus) akan menggulung tubuhnya jika diganggu atau jika dirinya merasa terancam. Bentuk tubuhnya yang memanjang menggulung menjadi spiral protektif. Makanannya berupa tumbuhan yang telah membusuk dan juga hewan lain.

4)      Kecoa (Periplaneta americana)
Klasifikasi       :
Kingdom         :  Animalia
Phylum            :  Arthropoda
Classis             :  Insecta
Ordo                :  Orthoptera
Familia            :  Blattidae
Genus              :  Periplaneta
Spesies            :  Periplaneta americana
( Sumber          :  Hegner, 1968 )
            Pada praktikum kali ini, digunakan spesies hewan kecoa  (Periplaneta americana) sebagai salah satu spesies dari phylum Arthropoda, yang digunakan untuk untuk mengenal ciri-ciri umum phylum Arthropoda dan membedakan kelompok-kelompok utama Arthropoda.
            Berdasarkan hasil pengamatan, dapat diketahui bahwa kecoa (Periplaneta americana) memiliki bentuk tubuh oval, pipih dorso-ventral. Kepalanya tersembunyi di bawah pronotum, dilengkapi dengan sepasang mata majemuk dan satu mata tunggal, antena panjang, sayap dua pasang, dan tiga pasang kaki. Memiliki sepasang sayap yang licin, tidak berambut dan tidak bersisik, berwarna coklat sampai coklat tua. Ukuran tubuh kecoa berkisar antara 3-10 cm.
            Kecoa (Periplaneta americana) memiliki kepala yang letaknya agak tersembunyi. Pada bagian kepala dari Periplaneta americana  ini, terdapat sepasang antena panjang berbentuk filiform yang bersegmen serta terdapat sepasang mata faset (majemuk). Kepala hewan ini dapat digerakkan ke segala arah karena dihubungkan oleh leher yang sifatnya fleksibel. Kecoa juga memiliki 3 buah ruas pada bagian dadanya dan 10 buah  ruas pada bagian abdomennya. Kecoa memiliki dua pasang sayap yang bentuknya lurus. Sayap depan lebih tebal yang dan berornamen sedangkan sayap belakang lebih tipis dan terlipat di bawah sayap depan. Kecoa (Periplaneta americana) memiliki tipe mulut penggigit dan pengunyah. Kecoa merupakan hewan omnivor, yang memakan tumbuhan/dedaunan dan juga memakan kotoran/sampah.
            Kecoa (Periplaneta americana) mampu hidup selama sebulan tanpa kepala, sampai akhirnya mati kelaparan. Kecoa tidak butuh kepala untuk bernapas atau otak untuk mengontrol tubuh. Tidak ada kepala hanya sedikit mengganggu sensor dan kinerjanya. Ia bahkan tidak kehilangan darah. Persoalan utamanya tanpa kepala kecoa tak bisa makan. Karena itulah ia mati setelah satu bulan. Sebab kecoa hanya mampu bertahan hidup tanpa makan selama 30-an hari.
            Kecoa (Periplaneta americana) juga termasuk spesies serangga tahan pukul. Jika tidak sampai hancur atau remuk, kecoa (Periplaneta americana) bisa menahan benturan dan mampu bertahan hidup walau menderita luka. Memang mekanisme pertahanan akan merespons pukulan dengan gerakan diam seolah mati, tapi setelah itu ia akan melarikan diri. Ketahanan tubuhnya terhadap benturan didukung oleh lapisan pelindung disekujur tubuhnya. 
            Kecoa (Periplaneta americana) bereproduksi secara seksual. Antara kelamin hewan jantan dan alat kelamin betina pada kecoa (Periplaneta americana) terdapat dalam hewan yang berbeda. Hewan betina memiliki ovipositor (alat untuk melepaskan telur),  sedangkan pada pada hewan jantan terdapat spermateka (kantong untuk menyimpan spermatozoid).
            Metamorfosis pada kecoa adalah tipe metamorfosis yang tidak sempurna/tidak lengkap, hanya melalui tiga stadia (tingkatan), yaitu stadium telur, stadium nimfa dan stadium dewasa yang dapat dibedakan jenis jantan dan betinanya. Nimfa biasanya menyerupai yang dewasa, kecuali ukurannya, sedangkan sayap dan alat genitalnya dalam taraf perkembangan.

5)      Belangkas (Limulus sp.)
Klasifikasi       :
Kingdom         :  Animalia
Phylum            :  Arthropoda
Sub phylum     :  Chelicerata
Classis            :  Merostomata
Ordo                :  Xiphosura
Familia           :  Limulusidae
Genus              :  Limulus
Species            :  Limulus sp.
(Sumber           :  Hegner, 1968 )
            Pada praktikum kali ini, digunakan spesies hewan belangkas  (Limulus sp.) sebagai salah satu spesies dari phylum Arthropoda, yang digunakan untuk untuk mengenal ciri-ciri umum phylum Arthropoda dan membedakan kelompok-kelompok utama Arthropoda.
            Belangkas (Limulus sp.) memiliki habitat di daerah pantai-pantai daerah yang tropis maupun yang subtropik. Belangkas (Limulus sp.) memiliki alat respirasi tambahan yang memungkinkan untuk bernapas di luar air (di daratan). Belangkas (Limulus sp.) memiliki kaki pendek untuk berjalan dan merupakan hewan nocturnal. Pada umumnya, Belangkas (Limulus sp.) sering menguburkan dirinya di dalam pasir yang basah. Belangkas (Limulus sp.)  tidak mempunyai antena. Kakinya terletak pada bagian toraks yang berjumlah 5 pasang. Pada belangkas (Limulus sp.) juga terdapat bagian seperti buntut yang disebut telson.
            Berdasarkan hasil pengamatan, dapat diketahui bahwa Belangkas (Limulus sp.) memiliki bagian tubuh yang terdiri dari bagian anterior berupa prosoma dan bagian posterior berupa opisthosoma. Bagian prosomanya tidak bersegmen, berbentuk semi sirkular dan karapaks. Memiliki karapaks yang menutupi prosoma berbentuk sepatu kuda, cembung berwarna coklat tua dan tidak bersegmen. Selubung (parsial) abdomen segi enam lebar, dengan sepasang duri-duri yang lateral pendek. Pada bagian ini juga terdapat sepasang mata media dan sepasang mata lateral. Selain itu juga pada bagian prosoma ini terdapat 6 pasang appendage. Satu pasang pertama berupa celate chelicera, 4 pasang kaki chelate dan yang terakhir satu pasang kaki non chelate.
            Pada bagian dorsal terdapat dua pasang mata dan mempunyai ekor yang panjang yang disebut telson, sedang dari arah lateral mempunyai kaki yang terletak di belakang mata dengan jumlah kaki 6 pasang. Mempunyai segmen-segmen tubuh yang ada sekat-sekat di tubuhnya.
            Bagian opisthosomanya berbentuk heksagonal dan terdapat 6 pasang appendages. Pada satu pasang yang pertama membentuk genital operkulum berupa 5 pasang paru-paru. Sistem respirasinya yaitu dengan insang, sistem ekskresinya dengan coxal dan larvanya tribolit. 
 
VI.                KESIMPULAN
Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan, maka dapat ditarik beberapa kesimpulan sebagai berikut :
1.      Arthropoda merupakan phylum terbesar dalam kerajaan Animalia yang mempunyai 3 sub phylum yaitu Mandibulata, Onychopora, dan Chelicerata.
2.      Ciri-ciri dari Arthropoda yaitu mempunyai appendage yang beruas, rangka luar yang membungkus tubuh terdiri dari zat kitin, dan bentuk tubuhnya simetris bilateral.
3.      Anggota phylum Protozoa yang ditemukan dalam praktikum ini adalah udang galah (Cambarus viridis), belangkas (Limulus sp.), lipan (Scolopendra morsitans), kaki seribu (Julus virgatus), dan kecoa (Periplaneta americana)
4.      Udang galah (Cambarus viridis) termasuk dalam kelas Crustacea yang tubuhnya terdiri dari bagian chepalothorax dan abdomen yang memiliki lima pasang kaki pada bagian chepalothorax dan lima pasang kaki pada bagian abdomen.
5.      Belangkas (Limulus sp.) termasuk dalam kelas Arachnida yang memiliki dua pasang mata dan ekor panjang yang disebut telson pada bagian dorsal dan memiliki enam pasang kaki.
6.      Lipan (Scolopendra morsitans) termasuk dalam kelas Chilopoda yang memiliki segmen tubuh yang lebih lebar dari kaki seribu dan jumlah kaki yang lebih sedikit karena segmen tubuhnya juga lebih sedikit.
7.      Kaki seribu (Julus virgatus) termasuk dalam kelas Diplopoda yang memiliki banyak kaki yang berpasangan pada tiap ruas kecuali pada posterior dan anterior, serta memiliki sepasang antenna pendek dan mandibula pada kepala.
8.      Kecoa (Periplaneta americana) termasuk dalam kelas Insecta yang memiliki 3 bagian dari tubuh dari anterior ke posterior ialah caput, thorax, dan abdomen.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar