Jumat, 26 Juni 2015

I love you Daddy


Tips Untuk Presentasi yang Baik dan Menarik


     Setiap orang pasti pernah merasakan yang namanya presentasi khususnya untuk mahasiswa/i tetapi apakah presentasi yang di berikan sudah sesuai atau belum. Bagaimana seharusnya presentasi yang harus di lakukan? Berikut hal - hal - hal yang harus diperhatikan saat presentasi.

1. Slide Presentasi 
            Dalam presentasi slide presentasi berperan  penting dalam presentasi. Slide presentasi haruslah baik dan menarik agar audiences bisa memahami apa yang ingin di sampaikan dengan mudah. Ada 5 tips :
  1. Ganti Bullet point menjadi gambar dan kata kunci.
  2. Ringkas dan sederhanakan teks presentasi.
  3. Ubah teks dengan gambar dan angka 
  4. Ubah cara penyajian lebih menarik 
  5. Posisikan gambar dengan tepat
2. Gestur Tangan 
              Terkadang saat presentasi tanpa sadar tangan ikut bergerak Sebenarnya tidak masalah asal masih sesuai dengan topik presentasi. Tetapi ada 3 hal yang tidak boleh dilakukan tangan saat presentasi : 
  1. Menaruh tangan di belakang badan. Saat anda melakukan anda akan terlihat kaku
  2. Menaruh tangan di dalam saku. Audiences akan menggangap anda seperti merendahkan diri
  3. Menaruh tangan di pinggang akan memberikan anggapan anda seperti orang yang marah atau sombong
3. Berbicara 
             Saat presentasi terkadang ada kebisaan mengatakan "Um", "Ehm", "Aah", benar?. Ucapan tersebut di ucapkan secara tidak sengaja maupun di sengaja. Ada 2 tips untuk menghilangkan kebiasan mengucakan "Um", "Ehm", "Aah" :
  1. Rekam pembicaraan dan dengarkan kemudian hitung berapa kali pengucapan tersebut dan terus mengulangi sampai kebiasaan tersebut berkurang.
  2. Tulis kata yang disbeut dan coret agar menurangi sering keluarnya kata tersebut.     

Demikian hal - hal yang harus diperhatikan saat presentasi semoga bermanfaat dan selamat mencoba :)
 
Slide presentasi yang baik mampu menjelaskan ide dan gagasan Anda dengan jernih.
Slide presentasi yang baik juga membantu Audiens untuk memahami apa yang Anda sampaikan dengan mudah dan cepat. - See more at: http://www.presentasi.net/video-5-tips-membuat-slide-presentasi-yang-baik-dan-menarik/#sthash.aqc6LYaU.dpuf
Slide presentasi yang baik mampu menjelaskan ide dan gagasan Anda dengan jernih.
Slide presentasi yang baik juga membantu Audiens untuk memahami apa yang Anda sampaikan dengan mudah dan cepat. - See more at: http://www.presentasi.net/video-5-tips-membuat-slide-presentasi-yang-baik-dan-menarik/#sthash.aqc6LYaU.dpuf
Slide presentasi yang baik mampu menjelaskan ide dan gagasan Anda dengan jernih.
Slide presentasi yang baik juga membantu Audiens untuk memahami apa yang Anda sampaikan dengan mudah dan cepat. - See more at: http://www.presentasi.net/video-5-tips-membuat-slide-presentasi-yang-baik-dan-menarik/#sthash.aqc6LYaU.dpuf

Coelenterata



    COELENTERATA

     A.      Pengertian Coelenterarta
Coelon artinya rongga dan entero artinya usus, jadi hewan ini menggunakan rongga tubuh yang dimilikinya sebagai tempat pencernaan makanan.
Coelenterata merupakan kelompok hewan berongga  mempunyai bentuk tubuh seperti tabung. Bentuk tubuhnya beragam , tetapi mempunyai rongga dengan mulut yang dikelilingi oleh tentakel. Dalam keadaan berenang, mulutnya menghadap ke dasar laut.
Tubuh hewan berongga terdiri dari jaringan luar (eksoderm),  jaringan dalam (endoderm) dan sistem otot yang membujur dan menyilang. Contoh hewan berongga antara lain ubur-ubur, hydra, dan anemon laut.

     B.      Ciri-ciri coelenterata
1.             Tubuh simetris radial.
2.             Diploblastik (tubuh terdiri dari dua lapisan jaringan) yaitu ektoderm (epidermis) berfungsi sebagai pelindung dan endoderm (lapisan dalam atau gastrodermis) berfungsi untuk  pencernaan.
3.             Memiliki rongga tubuh yang digunakan sebagai usus.
4.             Habitat diperairan, baik perairan tawar maupun laut.
5.             Pencernaan makanan dengan sistem gastrovaskuler.
6.             Memiliki lengan (tentakel) yang dilengkapi dengan cnidoblast yang berisi sel beracun dan benda seperti sengat yang disebut nematochis. Bila cnidoblast tersentuh maka mematochisakan dijulurkan digunakan untuk menangkap dan melumpuhkan mangsanya mangsanya,disamping sebagai alat pertahanan terhadap serangan musuh.
7.             Memiliki 2 tipe tubuh, yaitu: Tipe polip, tipe tubuh yang hidupnya tak bebas atau menempel pada substrat tertentu. Tipe medusa (seperti payung), merupakan tipe tubuh yang dapat hidup bebas, karena memiliki kemampuan untuk berenang.
8.             Coelenterata memiliki sistem saraf sederhana yang tersebar berbentuk jala yang berfungsi mengendalikan gerakan dalam merespon rangsangan.
9.             Sistem saraf terdapat pada mesoglea. Mesoglea adalah lapisan bukan sel yang terdapatdiantara lapisan epidermis dan gastrodermis. Gastrodermis tersusun dari bahan gelatin.

     C.    Reproduksi Coelenterata
Coelenterata dapat berkembang biak secara aseksual dan seksual. Reproduksi secara aseksual dilakukan dengan membentuk tunas, yang kemudian lepas dari induknya dan berkembang menjadi Hydra baru. Reproduksi secara seksual dilakukan dengan membentuk sperma dan ovum yang melebur menjadi zigot, lalu tumbuh menjadi individu baru. Sebagian hermaprodit (sperma dan ovum dihasilkan oleh individu yang sama), tapi juga ada yang gonochoris (sperma dihasilkan oleh individu yang terpisah dari individu penghasil ovum).
  
      D.    Perbedaan antara Coelenterata dengan Ctenophora
No.
Coelenterata
Ctenophora
1.
Memiliki nematokist
Tidak memiliki nematokist kecuali Euchlora rubra
2.
Memiliki lapisan mesoglea yang bersifat non seluler seperti agar-agar
Memiliki lapisan mesoglea yang terdiri atas serabut-serabut otot dan sel-sel nya tersebar
3.
simetri radial
simetri biradial (radial dan bilateral)
4.
tidak memiliki stomodeum
Umumnya mempunyai stomodeum

Coelenterata terdiri dari tiga kelas, yaitu:
1.                  Hydrozoa
Contoh : Hydra sp.
Berupa polip, hanya sebagian kecil yang berbentuk medusa dan hidup berkoloni. Habitat Hydrozoa di air tawar, sebagian hidup di laut. Biasanya hidup menempel pada benda yang ada dalam air, misalnya tanaman air. Reproduksi aseksual Hydrozoa dengan membentuk tunas, adapun reproduksi seksual dengan membentuk sperma dan ovum. Hydrozoa kebanyakan hermaprodit, meskipun ada yang gonochoris.
Contohnya:
1.    Hydra viridis (Hydra hijau): hidup soliter (tidak berkoloni) di air tawar, misalnya kolam atau sungai berarus tenang.
2.    Hydra fusca (Hydra coklat)
3.    Hydra attenuate (Hydra bening)
4.    Obelia sp. : bentuknya mirip batang bercabang, merupakan koloni polip (polip vegetatif dan polip reproduktif). 
        Polip vegetatif mempunyai hidroteka, sedangkan Obelia sp. polip reproduktif mempunyai selaput yang disebut gonoteka. Hidup di laut dan mengalami fase medusa. Polip reproduktif membentuk tunas medusa, kemudian tunas medusa lepas dan tumbuh menjadi medusa dewasa yang mampu membentuk sperma dan ovum. Jadi, Obelia mengalami metagenesis (pergantian keturunan) antara bentuk polip dan medusa.

           2.    Scyphozoa
Contoh : Aurelia aurita
A.       Karakteristik
Bersifat soliter, bermetagenesis (mengalami pergiliran keturunan antara fase polip dan fase medusa, fase medusa lebih menonjol, fase polip mengalami reduksi atau jarang sekali ditemukan). Bentuknya seperti payung yang tidak begitu cembung, transfaran, berdiameter berkisar 7,5-30 cm. Dari tengah-tengah permukaan tubuh sebelah bawah terdapat kerongkongan yang menggantung ke bawah yang disebut manubrium. Di ujung distal manubrum terdapat lubang mulut. setiap sisi atau sudut mulut dilengkapi tangan mulut (4 buah). Rongga mulut bersambungan dengan manubrium dan bermuara ke dalam rongga perut, yang terdiri atas sebuah rongga sentral dan 4 buah kantung gastrik. Masing-masing kantung gastrik dilengkapi tentakel internal endodermal lengkap dengan nematokistnya yang dapat digunakan untuk melumpuhkan mangsa. Dari kantung gastrik akan menjulur saluran mesoglea untuk berhubungan dengan saluran cincin yang ada di bagian tepi ubur-ubur.

B.       Sistem Pencernaan makanan
Sistem pencernaan makanan Aurelia aurita terdiri atas pencernaan ekstrasel dan intrasel. Pada pencernaan ekstrasel, zooplankton yang telah melekat atau terkumpul di bawah tubuh akan disapu oleh flagel yang selanjutnya akan ditangkap oleh tangan mulut untuk dimasukkan ke dalam mulut. Bulu-bulu getar yang menghiasi tangan mulut cukup selektif dalam hal memilih makanan. Bahan makanan kemudian masuk ke dalam rongga gastrovaskuler melalui manubrium. Di dalam rongga gastrovakuler makanan yang belum mati akan dilumpuhkan oleh nematokist, selanjutnya makanan di cerna bentuan enzym yang dihasilkan oleh sel-sel kelenjar. Pada pencernaan Intrasel, zat-zat makanan yang belum berubah bentuk menjadi molekul-molekul sederhana akan dicerna lebih lanjut di dalam vakuola makanan.

C.       Sistem Pernafasan dan Ekskresi
Sistem pernafasan dan ekskresi dilakukan secara langsung melalui seluruh permukaan tubuh secara difusi-osmosis.

D.       Sistem Syaraf
Susunan syaraf terdiri atas :
1.        Jaringan syaraf utama
2.        Jaringan syaraf difus
3.        Delapan buah ganglia rhopalia

E.        Alat Indera
Alat indera terdiri atas : (1) tentakulokist/rhopalia, berfungsi untuk : indera keseimbangan, dan mengontrol ritme gerak mengembang kempisnya badan payung pada waktu berenang. (2) Oselli berfungsi untuk membedakan gelap dan terang, (3) celah olfaktorius, berfungsi sebagai alat pembau untuk menyeleksi bahan-bahan makanan.

F.        Sistem Reproduksi
Organ kelamin terpisah. Proses fertilisasi terjadi di dalam rongga enteron betina. Zigot yang merupakan hasil peleburan antara ovum dengan spermatozoid selanjutnya akan dikeluarkan dari dalam tubuh betina melalui mulutnya dan berkembang menjadi larva berambut getar (planula). Dengan rambut getarnya, planula ini akan mengembara kemudian mengikatkan diri pada suatu substrat didasar laut, pada saat itu rambut getarnya lepas dan tumbuh menjadi polip baru yang disebut skipistoma. Bila telah  mencapai ukuran maksimal, skipistoma mengalami strobilasi sehingga terbentuk setumpukan ruas-ruas yang masing-masing berbentuk seperti cakram. selanjutnya ruas-ruas strobila yang telah tua, yaitu yang terletak di bagian ujung strobila melepaskan diri dan berenang bebas untuk hidup mandiri menjadi ubur-ubur /medusa muda dan selanjutnya menjadi dewasa.

          3.                  Anthozoa
Anthozoa meliputi anemon laut, koral batu, koral tanduk, bulu laut/ pena laut. hewan yang termasuk golongan ini tidak mempunyai bentuk medusa, semuanya berbentuk polip. rongga gastrovaskulernya bersekat-sekat, mengandung nematokist. selain pada sekat ini, nematokist juga terdapat pada tentakel di sekitar mulut. Reproduksi dilakukan secara generatif (menghasilkan spermatozoid dan ovum, terjadi pembuahan, larva keluar dari tumbuh induknya dan tumbuh menjadi anthozoa baru). pengembangbiakan vegetatif dengan pembentukan kuncup. Anthozoa hidup secara soliter dan ber koloni.
contoh : Metridium marginatum

A.                 Karakteristik
Matridium hidup di pantai yang airnya hangat dan jernih, melekatkan diri pada objek tertentu (batu karang, tumbuhan laut, bekas cangkok gastropoda, menguburkan diri setengah tubuhnya pada pasir atau lumpur).
Bentuk tubuh silendris terbagi menjadi 3 bagian utama : (1) cakram pedal (kaki), (2) kolumna/skapus/ batang tubuh, (3) batang oral (kapitulum).
Sistem pencernaan makanan dimulai dari mulut/stomodieum (kerongkongan)-rongga gastrovaskuler. Sistem pencernaan makanan dilakukan secara ekstrasel (mangsa dilumpuhkan oleh nematokist) dan intrasel. Sistem respirasi dan ekskresi berlangsung secara difusi dan osmosis. Sistem reproduksi berlangsung secara aseksual dan seksual. Susunan syaraf (syaraf difus) terdiri atas pleksus epidermal dan oleksus gastrodermal, yang masing-masing tersusun atas serabut syaraf dan sel ganglion yang besar. 

F.     Teori-teori Terbentuknya Karang
Karang/coral adalah hewan tak bertulang belakang (invertebrata), berbentuk polip yang berukuran mikroskopis yang termasuk dalam filum Coelenterata (hewan berongga) atau ke dalam filum Cnidaria (hewan yang memiliki cnidoblas/sel penyengat). Sebagai individu karang atau di sebut polip karang memiliki ukuran yang bervariasi mulai dari yang sangat kecil 1 mm, hingga yang sangat besar yaitu lebih dari 50 cm. Namun pada umumnya polip karang berukuran kecil. Polip dengan ukuran besar dijumpai pada karang yang soliter.
Terumbu karang (coral reef) merupakan kelompok organisme hidup di dasar laut dangkal, terutama di daerah tropis. Terumbu karang disusun oleh karang-karang kelas Anthozoa, filum cnideria, coelenterate dan ordo Madreporaria (seleractinia) yang termasuk karang hermafitik (hermatypic coral) atau jenis-jenis karang yang mampu menghasilkan bangunan atau kerangka karang dari kalsium karbonat (CaCO3). Hewan yang termasuk kelas Anthozoa yang berarti berbentuk bunga (Antho=bunga, zoa=hewan) dalam klasifikasi hewan, karang ternmasuk kelompok besar Cnidaria/Coelenterata (hewan berongga) seperti ubur-ubur dan anemone laut. Karang dikelompokkan sebagai karnivora dan pemakan zooplankton (hewan mikroskopis yang sifat hidupnya terbawa air), seperti larva udang dan larva noluska.
Ada dua tipe karang yaitu: karang yang dapat menghasilkan terumbu (reef) atau membentuk kapur yang disebut karang hermatifik (hermatifik coral atau reef building corals) dan karang ahermatifik (ahermatifik corals) yang tidak dapat membentuk terumbu atau bangunan karang.

G.    Peranan Coelenterata bagi kehidupan
Pertumbuhan batu karang di pantai dapat menahan abrasi daratan oleh ombak. Selain itu batu karang merupakan tempat perkembangbiakan biota laut, bahkan pembentuk taman laut yang sangat penting bagi pengembangan objek wisata bahari. Namun jika pertumbuhannya di laut lepas dapat menyebabkan pendangkalan air laut yang mengganggu dan membahayakan pelayaran kapal. 
Penduduk sekitar pantai biasanya memanfaatkan karang laut sebagai cinderamata, pembuatan taman, atau mengambil batu karang sebagai bahan bangunan. Sengat yang dihasilkan oleh hewan Hydrozoa mengganggu kenyamanan dan keamanan para penyelam.

Dialog Manusia Dengan Setan | Andretti Yuriantama

Dialog Manusia Dengan Setan | Andretti Yuriantama

Cuma dialog antara Manusi dengan Stan dalam bentuk. Tolong di baca dan renungkan isi dari dialog tersebut. Selamat membaca :)  

Laporan Praktikum Morfologi Tumbuhan X Buah dan Biji

PRAKTIKUM  X

Topik               :    Buah dan Biji  
Tujuan             :    Mengenal berbagai macam bentuk buah 
Hari/Tanggal   :    Sabtu/ 29 Mei 2015
Tempat            :    Laboratorium Biologi PMIPA FKIP Unlam Banjarmasin

I.                   ALAT DAN BAHAN
A.    Alat :
1.   Baki
2.   Alat tulis
3.   Pisau/cutter

B.     Bahan
1)        Buah Jambu Mete (Anacardium occidentale)
2)        Buah Nangka (Artocarpus heterophylla Lamk.)
3)        Buah Pepaya (Carica papaya L.)
4)        Buah Kacang Tanah (Arachis hypongea)
5)        Buah Mangga (Mangifera indica L.)
6)        Buah Karet (Hevea brasiliensis Muell.)
7)        Buah Melinjo (Gnetum gnemon L. var. Domesticum Mgf)
8)        Buah Mentimun (Cucumis sativus L.)
9)        Buah Jeruk (Citrus sp.)
10)    Buah Nenas (Ananas comocus)
11)    Buah Srikaya (Annona squamosa L.)

II.                CARA KERJA
Mengamati dan menentukan:
1.      Buah sejati :
a.       Buah sejati tunggal: buah sejati tunggal kering (satu biji, banyak biji), buah sejati tunggal berdaging.
b.       Buah sejati ganda: buah kurung ganda, buah batu ganda, buah bumbung ganda , buah buni ganda.
c.       Buah sejati majemuk: buni majemuk, batu majemuk, kurung majemuk.
2.      Buah semu: semu tunggal, semu ganda , semu majemuk.
3.      Menggambar hasil pengamatan.

III.             TEORI DASAR
Jika penyerbukan pada buah sudah terjadi dan diikuti oleh pembuahan, maka bakal buah akan tumbuh menjadi buah dan bakal biji yang terdapat didalamnya akan tumbuh menjadi biji. Secara umum buah dapat dibedakan menjadi dua macam yaitu buah sejati atau buah sesungguhnya dan buah palsu atau buah semu.
Buah sejati adalah buah yang semata-mata berbentuk dari bakal buah, atau paling banyak padanya terdapat sisa-sisa bagian bunga yang lazimnya telah gugur.
Buah sejati dapat dibedakan dalam 3 golongan, yaitu:
1.    Buah sejati tunggal (buah sejati tunggal kering dan buah sejati tunggal berdaging)
2.    Buah sejati ganda (buah kurung ganda, buah batu ganda, buah bumbung ganda, dan buah buni ganda)
3.    Buah sejati majemuk (buah buni majemuk dan buah kurung majemuk)
Buah semua adalah buah yang terbentuk dari bakal buah beserta bagian-bagian lain pada bunga itu, yang malahan menjadi bagian utama dari buah karena memiliki ukuran lebih besar, lebih menarik perhatiandan sering kali merupakan bagian buah yang bermanfat yaitu dapat di makan. Sedangkan buah yang sesungguhnya kadang tersembunyi.


Buah semu dapat dibedakan menjadi 3, yaitu:
a.    Buah semu tunggal
b.    Buah semu ganda
c.    Buah semu majemuk
Bagi tumbuhan biji (Spermatophyta), biji merupakan alat perkembangbiakan yang utama, kerana biji mengandung calon tumbuhan baru (lembaga). dengan dihasilkan biji tumbuhan dapat mempertahankan jenisnya dan dapat pula terpencar ke tempat lain.
Semula biji duduk pada suatu tangkai yang keluar darui papan biji atau tembuni (placenta). Tangkai pendukung biji itu di sebut tali pusar (funiculus). Bagian biji tempat melekat tali pusar dinamakan pusar biji (hilus). Jika biji sudah masak biasanya tali pusarnya putus, sehingga biji terlepas dari tembuninya. Bekas tali pusarnya umunya tampak jelas pada biji.
Pada biji adakalanya tali pusarnya ikut tumbuh, berubah sifatnya menjadi salut biji atau selaput biji (arillus). Bagian ini ada yang merupakan selubung biji yang sempurna, karena ada kalanya hanya menyelubungi sebagian biji saja. salut biji ada yang:
1.      Berdaging atau berair, dan sering kali dapat di makan, misalnya pada Durian, Biji rambutan, dan lain-lain.
2.      Menyerupai kulit dan hanya menutupi sebagian biji, misalnya pada biji Pala, salut biji pada Pala dinamakan meis, yang seperti biasanya digunakan sebagai bumbu masakan dan berbagai keperluan lainnya.
      Pada biji umumnya dapat dibedakan bagian-bagian berikut:
1.      Kulit biji (spermodermis)
2.      Tali pusar (funiculus)
3.      Inti biji dan isi biji (nucleus seminis)
Pada dasarnya biji mempunyai susunan yang tidak berada dengan bakal biji, tetapi digunakan nama-nama yang berlainan untuk bagian-bagian yang sama asalnya, misalnya: integumentum pada bakal biji, kalau sudah menjadi biji merupakan kulit biji (spermodermis).




V.                   ANALISIS DATA
1)        Buah Jambu Mete (Anacardium occidentale)
Klasifikasi :
Divisio        :    Magnoliophyta
Classis        :    Magnoliopsida          
Subclassis   :    Rosidae
Crdo           :    Sapindales
Familia       :    Anacardiaceae
Genus         :    Anacardium
Species       :    Anacardium Occidentale L.
(Van Steenis, 2003) 
          Berdasarkan hasil pengamatan, dapat diketahui bahwa buah Jambu Mete (Anacardium occidentale) termasuk dalam golongan buah semu, karena jika buah ternbentuk dari bakal buah beserta bagian yang lain dari bunga tersebut. Dengan tipe buah semu tunggal yaitu buah yang terbentuk dari satu bunga dengan satu bakal buah (Tjitrosoepomo, 2005: 222). Tangkai bunga pada jambu mete ikut membesar setelah bakal buahnya menjadi buah, sehingga terlihat seperti buah yang sesungguhnya karena besarnya paling dominan. Tangkai buah Jambu Mete ini berbentuk seperti buah Pir sampai berbentuk jantung terbalik, berwarna kuning dan kadang-kadang berwarna merah. Buah yang sebenarnya adalah yang terletak pada bagian ujung tangkai yang menyerupai biji (semen) dan berwarna coklat tua. Bagian-bagian buah Jambu Mete yaitu:  modifikasi  tangkai bunga, buah (fruncus),  kulit luar (eksokarpium), kulit tengah (mesokarpium) dan kulit dalam (endokarpium).
          Sedangkan buah jambu mete yang sebenarnya terletak di atas tangkai bunga, berukuran 3 cm, berbentuk ginjal, lebih kecil, berkulit keras dan bagian ujungnya membesar, sering disebut kacang mete. Bijinya berkeping dua terbungkus kulit yang mengandung getah. Kulit buah bewarna abu-abudan berguna sebagai obat. Tumbuhan ini tidak termasuk golongan jambu melainkan golongan mangga.
 
2)        Buah Nangka (Artocarpus heterophylla Lamk.)
Klasifikasi  :
Divisio        :    Magnoliphyta
Classis        :    Magnoliopsida
Sub classis  :    Hamamelidae
Ordo           :    Urticales
Familia       :    Moraceae
Genus         :    Artocarpus
Species       :    Artocarpus heterophylla Larm
(Van Steenis, 2003)
          Berdasarkan hasil pengamatan, maka dapat diketahu bahwa buah nangka (Artocarpus heterophylla Lamk.) termasuk golongan buah semu majemuk, buah semu yang terjadi dari bunga majemuk tetapi seluruhnya dari luar tampak seperti satu buah saja. Ini terjadi dari ibu tangkai bunga yang tebal berdaging, beserta daun-daun tenda bunga yang pada ujungnya berlekatan satu sama lain, hingga merupakan kulit buah semu ini.
          Panjang daging buahnya kira-kira 10 cm dan lebarnya 4,5 cm. Kedudukan daging huahnya sangat rapat satu sama lain. Warna kuning cerah, rasa manis, dan renyah karena kandungan airnya sedikit. Bijinya berkeping dua berukuran kecil, cenderung kempis. Berat buah antara 12-15 kg. Daging buahnya enak dimakan dan rasanya manis kalau sudah masak.

3)        Buah Pepaya (Carica papaya L.)
Klasifikasi :
Divisio        :    Magnoliophyta
Classis        :    Magnoliopsida
Subclassis   :    Dillenidae
Ordo           :    Violales
Familia       :    Caricaceae
Genus         :    Carica
Species       :    Carica papaya L.
(Van Steenis, 2003) 
                   Berdasarkan hasil pengamatan, maka dapat di ketahui bahwa buah pepaya (Carica papaya L.)  termasuk dalam buah sejati tunggal (Tjitrosoepomo, 2005: 223) yaitu buah sejati yang terjadi dari satu bunga dengan satu bakal buah saja. Buah pepaya ini terjadi dari beberapa daun buah dengan satu ruang yang dipenuhi banyak biji. Buah ini juga merupakan buah buni yaitu buah yang dindingnya mempunyai dua lapisan yaitu lapisan luar yang tipis agak menjangat atau kaku seperti kulit (belulang) dan lapisan dalam yang tebal, lunak, berair dan dapat dimakan. Bijinya merupakan dikotil, dapat terlihat dari daunnya. Biji-bijinya terdapat bebas di bagian yang lunak itu (Tjitrosoepomo, 2005: 235). Antara biji dan bagian yang lunak dihubungkan oleh plasenta. Buah buni ini dapat terjadi dari satu atau beberapa daun buah dengan satu atau beberapa ruangan.

4)        Buah Kacang Tanah (Arachis hypongea)
Klasifikasi  :
Divisio        :    Magnoliphyta
Classis        :    Magnoliopsida
Sub classis  :    Rosidae
Ordo           :    Rosales
Familia       :    Fabaceae
Genus         :    Arachis
Species       :    Arachis hypongea
(Van Steenis, 2003)
                   Berdasarkan hasil pengamatan, dapat di ketahui bahwa buah Kacang Tanah (Arachis hypongea) termasuk dalam golongan buah sejati tunggal yang kering (siccus) yaitu buah sejati tunggal yang bagian luarnya keras dan mengayu seperti kulit yang kering. Buah Kacang Tanah, termasuk dalam golongan  buah polong yaitu buah yang terbentuk dari satu daun buah pula dan mempunyai satu ruang atau lebih. Tetapi buah ini mempunyai sifat yang agak menyimpang dari tipe buah polong pada umumnya yaitu buahnya masak di dalam tanah dan jika masak buahnya tidak pecah (Tjitrosoepomo, 2005: 231). Pada buah ini terdapat sekat-sekat semu yang menyebabkan ruangnya terbagi menjadi beberapa bilik dan pada bijinya dibedakan menjadi kulit biji, tali pusar, inti biji dan pusar biji. Pusar biji yaitu bagian kulit luar biji yang merupakan bekas perlekatan dengan tali pusar biasanya kelihatan kasar dan mempunyai warna yang berlainan dengan bagian kulit biji. Bijinya merupakan dikotil.

5)        Buah Mangga (Mangifera indica L.)
Klasifikasi  :
Divisio        :    Magnoliophyta
Classis        :    Liliopsida
Sub classis  :    Commelinidae
Ordo           :    Cyperales
Familia       :    Poaceae
Genus         :    Mangifera
Spesies       :    Mangifera indica L.
(Van Steenis, 2003)
                   Berdasarkan hasil pengamatan, dapat di ketahui bahwa buah Mangga (Mangifera indica L.) termasuk dalam golongan buah sejati tunggal yang berdaging karena mempunyai dinding buah yang menjadi tebal berdaging dan termasuk tipe buah batu (drupa) (Tjitrosoepomo, 2005: 237). Pada dinding  buah (pericarpium) seringkali dengan jelas dapat dibedakan dalam tiga lapisan yaitu kulit luar (eksokarpium) yang merupakan lapisan tipis menjangat, biasanya licin. Kulit tengah (mesokarpium) yaitu bagian yang biasanya tebal berdaging dan berserabut sehingga lapisan dinamakan daging buah. Dan lapisan ketiga yaitu kulit dalam (endokarpium)  yang berbatasan dengan ruang yang mengandung biji dan seringkali cukup tebal dan keras seperti batu sehingga disebut sebagai buah batu. Bijinya merupakan monokotil. Daging buahnya berwarna kuning atau orange dan berserabut.
                   Biji batu berdinding tebal. Buah mangga ini mempunyia kulit buah yang terdiri atas 3 lapisan kulit, yaitu:
1.    Kulit luar (exocarpium), merupakan lapisan tipis, tetapi seringkali kuat atau kaku seperti kulit, yang permukaannya licin.
2.    Kulit tengah (mesocarpium), biasanya tebal berdaging atau berserabut, dan jika lapisan ini dapat dimakan, maka lapisan ini dapat dimakan daging buah (sarcocarpium).
3.    Kulit dalam  (endocarpium),  yang berbatasan dengan ruang yang mengandung biji, seringkali cukup tebal, berkayu dan keras. Lapisan ini amat kuat dan kadang-kadang amat keras seperti batu. Karena adanya lapisan inilah buah ini disebut buah batu.
Sel-sel yang membuat buah ini keras adalah 2 sel yaitu: sel sklerenkim dan sel kolenkim atau jaringan penguat.
  
6)        Buah Karet (Hevea brasiliensis Muell.)
Klasifikasi  :
Divisio        :    Magnoliophyta
Classis        :    Magnoliopsida
Sub classis  :    Rosidae
Ordo           :    Euphorbiales
Familia       :    Euphorbiaceae
Genus         :    Hevea
Spesies       :    Hevea brasiliensis Muell.
(Cronquist, 1981)
                   Berdasarkan hasil pengamatan, dapat diketahui bahwa buah Karet (Hevea brasiliensis Muell.) termasuk golongan buah berkendaga tiga (tricoccus) yang mempunyai sifat seperti buah berbelah dan apabila masak akan pecah menjadi tiga bagian buah (mericarpium) (Tjitrosoepomo, 2005: 230). Mempunyai sifat seperti buah kurung (achenium) dan masing-masing mengeluarkan satu biji.
                   Berbentuk setengah lingkaran. Tiap bagian buah ini terbentuk dari sehelai daun buah. Jadi, buah ini tersusun atas sejumlah daun buah yang sesuai dengan jumlah ruangan (kendaga) yang terdapat dalam buah tersebut. Mempunyai garis tengah 3-5 cm, dengan 3-6 bagian yang berbentuk setengah bola belah dengan kuat menurut ruangan. Biji merupakan dikotil, besar, bernoda, beracun,. Getah (latex) mengasilkan karet.
  
7)        Buah Melinjo (Gnetum gnemon L. var. Domesticum Mgf)
Klasifikasi       :
Kingdom        :    Plantae
Divisio            :    Pinophyta
Sub division    :    Gneophyta
Classis             :    Gnetinae
Ordo               :    Gnetinales
Familia            :    Gnetaceae
Genus             :    Gnetum
Species            :    Gnetum gnemon L. Var. Domesticum Mgf
(Van Steenis, 2003) 
Berdasarkan hasil pengamatan, dapat diketahui bahwa buah Melinjo (Gnetum gnemon L. var. Domesticum Mgf) merupakan buah yang tidak tertutup oleh karpelum yaitu tumbuhan biji telanjang yang mempunyai tiga lapisan kulit (Tjitrosoepomo, 2005: 244) yaitu kulit luar (sarcotesta) yang biasanya tebal berdaging dan pada waktu muda berwarna hijau kemudian berubah menjadi kuning dan akhirnya menjadi merah. Kulit tengah (sclerotesta) yaitu suatu lapisan yang kuat dan keras dan berkayu yang menyerupai kulit dalam (endokarpium) pada buah batu. Dan kulit ketiga yaitu kulit dalam (abdotesta) yang biasanya tipis seperti selaput sehingga seringkali melekat pada inti biji. Karpelumnya (daun buah) tidak menutupi biji akan tetapi sebagai tempat duduknya biji dan sebagai tangkai.
Buahnya mirip buah geluk, berbentuk jorong, panjangnya 1-3>5 cm, berembang (apiculate) pendek, berbulu halus, mula-mula bewarna hijau, kuning, kemudian berubah menjadi merah ampai lembayung jika matang. Bijinya merupakan biji terbuka (gymnospermae), satu butir per buah, berukuran besar dan berkulit tanduk. Buah melinjo ini umumnya digunakan sebagai bahan sayuran atau pembuatan keripik melinjo.

8)        Buah Mentimun (Cucumis sativus L.)
Klasifikasi :
Divisio        :    Magnoliophyta
Classis        :    Magnoliopsida
Subclassis   :    Magnoiidae
Ordo           :    Violales
Familia       :    Cucurbitaceae
Genus         :    Cucumis
Spesies       :    Cucumis sativus L.
(Undang. A.D, 1994)
          Berdasarkan hasik pengamatan, dapat di ketahui bahwa buah Mentimun (Cucumis sativus L.) termasuk golongan buah sejati tunggal yang berdaging yaitu golongan buah yang biasanya mempunyai kulit buah yang dibagian luarnya lebih tebal, licin dan lebih kaku, ruangan buah selain berisi biji-biji dalam jumlah yang besar masih mempunyai bagian yang kosong. Bijinya merupakan monokotil. Buah ini terjadi dari tiga daun buah yang tepinya melipat ke dalam dan merupakan sekat-sekat sejati tetapi ujung daun-daun buah itu melipat lagi ke arah dinding buah sehingga ruang-ruang yang telah terjadi dari tengah-tengah buah terbagi lagi oleh sekat-sekat yang telah sempurna. Dengan demikian, buah mentimun pada mulanya memilki 3 ruangan, yang masing-masing terbagi dua lagi oleh sekat-sekat tidak sempurna. Jika buah telah masak sekat-sekat lenyap, sehingga buah hanya mempunyai satu ruang saja dengan rongga yang kosong di tengahnya (Tjitrosoepomo, 2005: 235).

9)        Buah Jeruk (Citrus sp.)
Klasifikasi  :
Divisio        :    Magnoliphyta
Classis        :    Magnoliopsida
Sub classis  :    Rosidae
Ordo           :    Sapindales
Familia       :    Rutaceae
Genus         :    Citrus
Species       :    Citrus sp.
(Van Steenis, 2003) 
          Berdasarkan hasil pengamata, maka dapat di ketahui bahwa buah Jeruk (Citrus sp.) termasuk golongan buah sejati tunggal berdaging dan berair dengan tipe buah jeruk (Tjitrosoepomo, 2005: 225 & 236). Buah yang termasuk golongan ini umumnya tidak pecah sesudah masak. Buah jeruk dianggap variasi buah buni dengan kulit yang terdiri dari tiga lapisan yaitu lapisan luar yang kaku, tipis seperti kulit, bisa berwarna hijau dan jika masak warnanya berubah menjadi kuning. Lapisan ini berbau harum karena mengandung banyak minyak astiri, lapisan ini dinamakan flavedo. Lapisan tengah yang bersifat seperti spon, terdiri dari jaringan bunga karang yang biasanya berwarna putih dinamakan albedo. Dan lapisan dalam yang besekat-sekat, hingga memebntuk beberapa ruangan. Dalam ruangan ini terdapat gelembung berair, dan biji yang terdapat bebas di antara gelembung-gelembung berair. dan bijinya tredapat bebas di antara gelembung-gelembung ini. Bagian inilah yang sering kita makan. Rasanya manis pada saat sudah masak.
Setelah dilakukan pembelahan ke arah melintang, tampak terlihat bagian-bagian dari buah tersebut, yaitu daging buah dan biji. Daging buahnya dapat dimakan. Di antara daging buah dan biji terdapat batas pemisah, sehingga dapat dibedakan mana yang daging buah dan biji dengan mudah. Bijinya merupakan dikotil.

10)    Buah Nenas (Ananas comocus)
Klasifikasi  :
Divisio        :    Magnoliphyta
Classis        :    Liliopsida
Ordo           :    Bromeliales
Familia       :    Bromeliaceae
Genus         :    Ananas
Species       :    Ananas comosus
(Van Steenis, 2003) 
          Berdasarkan hasil pengamatan, dapat di ketahui bahwa buah Nenas (Ananas comocus) termasuk golongan buah buni majemuk karena bakal buah masing-masing bunga dalam bunga majemuknya membentuk suatu buni (Tjitrosoepomo, 2005: 241).  Pada sumbu perbungaan (rachis) buah Nenas terdapat sejumlah buah bunga yang masing-masing berkembang menjadi buni.
Pembentukan buah nenas ikut mengambil bagian daun pelindung dan daun tenda bunga sehingga keseluruhan tampak satu bunga saja dan menghasilkan buah yang berdaging tebal. Buah ini mempunyai warna hijau sampai orange, biji kecil dan kerap kali tidak berbiji. Tetapi bijinya merupakan monokotil.
Nampak sebagai satu buah saja. Dindingnya mempunyai dua lapisan, yakni : lapisan luar yang tipis agak memanjang atau kaku seperti kulit (belulang), dan lapisan dalamnya yang tebal. Tangkai daun pada pada buah ini berukuran cukup panjang. Setelah dilakukan pembelahan ke arah membujur, tampak terlihat bagian dalam dari buah tersebut, yaitu daging buah dan batas pemisah. Buah nenas tidak memiliki biji. Daging buahnya dapat dimakan.

11)    Buah Srikaya (Annona squamosa L.)
Klasifikasi  :
Divisio        :    Magnoliophyta
Classis        :    Magnoliopsida
Subclassis   :    Magnoliidae
Ordo           :    Magnoliales
Familia       :    Annonaceae
Genus         :    Annona
Spesies       :    Annona squamosa L.
(Cronquist, 1981)
          Berdasarkan hasil pengamatan, maka dapat diketahui bahwa buah Srikaya (Annona squamosa L.) termasuk buah sejati majemuk yaitu buah yang terjadi dari bunga dengan banyak bakal buah yang masing-masing bebas dan kemudian tumbunh menjadi buah sejati tetapi semuanya tetapi berkumpul dalam satu tangkai. Bakal buah tersebut berubah menjdi buah buni yang memiliki banyak bakal buah berwarna ungu.
Buah srikaya tergolong ke dalam buah sejati ganda, karena buah ini terjadi dari satu bunga dengan banyak bakal buah yang masing-masing bebas, dan kemudian tumbuh menjadi buah sejati, tetapi kesemuanya tetap berkumpul pada satu tangkai. Buah srikaya ini berasal dari bunga dengan beberapa bakal buah yang tumbuh menjadi buah buni, sehingga tergolong juga ke dalam buah buni ganda. Apabila buah tersebut dibelah secara membujur maka akan tampak biji-biji yang berada di sekitar empulur. Buah majemuk berbentuk bola agak memanjang dengan garis tengah kira-kira 5-10 cm, permukaan berlilin. Buah srikaya ini permukaannya bersisik dan bewarna kuning kalau sudah masak. Biji masak bewarna hitam mengkilat, sedangkan warna daging buahnya putih. Bijinya merupakan dikotil.

V                   VI. KESIMPULAN
                    Berdasarkan praktikum yang telah di lakukan, maka dapat di ambil beberapa kesimpulan         sebagai berikut :
1.         Buah Jambu Mete (Anacardium occidentale) termasuk dalam golongan buah semu tunggal dengan biji dikotil.
2.         Buah Nangka (Artocarpus heterophylla Lamk.) termasuk dalam golongan buah semu majemuk dengan biji dikotil.
3.         Buah Pepaya (Carica papaya L.) termasuk dalam golongan buah sejati tunggal dengan biji dikotil.
4.         Buah Kacang Tanah (Arachis hypongea) termasuk dalam golongan buah sejati tunggal kering dengan biji dikotil.
5.         Buah Mangga (Mangifera indica L.) termasuk dalam golongan buah sejati tunggal berdaging dengan biji monokotil.
6.         Buah Karet (Hevea brasiliensis Muell.) termasuk dalam golongan buah berkendaga tiga dengan biji dikotil.
7.         Buah Melinjo (Gnetum gnemon L. var. Domesticum Mgf) termasuk dalam golongan biji telanjang dengan biji terbuka.
8.         Buah Mentimun (Cucumis sativus L.) termasuk dalam golongan buah sejati tunggal berdaging dengan biji monokotil.
9.         Buah Jeruk (Citrus sp.) termasuk dalam golongan buah sejati tunggal berdaging dengan biji dikotil.
10.     Buah Nenas (Ananas comocus) termasuk dalam golongan buah buni majemuk dengan biji monokotil.
11.     Buah Srikaya (Annona squamosa L.) termasuk dalam golongan buah sejati majemuk dengan biji dikotil.