Jumat, 26 Juni 2015
Tips Untuk Presentasi yang Baik dan Menarik
Setiap orang pasti pernah merasakan yang namanya presentasi khususnya untuk mahasiswa/i tetapi apakah presentasi yang di berikan sudah sesuai atau belum. Bagaimana seharusnya presentasi yang harus di lakukan? Berikut hal - hal - hal yang harus diperhatikan saat presentasi.
1. Slide Presentasi
Dalam presentasi slide presentasi berperan penting dalam presentasi. Slide presentasi haruslah baik dan menarik agar audiences bisa memahami apa yang ingin di sampaikan dengan mudah. Ada 5 tips :
- Ganti Bullet point menjadi gambar dan kata kunci.
- Ringkas dan sederhanakan teks presentasi.
- Ubah teks dengan gambar dan angka
- Ubah cara penyajian lebih menarik
- Posisikan gambar dengan tepat
Terkadang saat presentasi tanpa sadar tangan ikut bergerak Sebenarnya tidak masalah asal masih sesuai dengan topik presentasi. Tetapi ada 3 hal yang tidak boleh dilakukan tangan saat presentasi :
- Menaruh tangan di belakang badan. Saat anda melakukan anda akan terlihat kaku
- Menaruh tangan di dalam saku. Audiences akan menggangap anda seperti merendahkan diri
- Menaruh tangan di pinggang akan memberikan anggapan anda seperti orang yang marah atau sombong
Saat presentasi terkadang ada kebisaan mengatakan "Um", "Ehm", "Aah", benar?. Ucapan tersebut di ucapkan secara tidak sengaja maupun di sengaja. Ada 2 tips untuk menghilangkan kebiasan mengucakan "Um", "Ehm", "Aah" :
- Rekam pembicaraan dan dengarkan kemudian hitung berapa kali pengucapan tersebut dan terus mengulangi sampai kebiasaan tersebut berkurang.
- Tulis kata yang disbeut dan coret agar menurangi sering keluarnya kata tersebut.
Slide presentasi yang baik mampu menjelaskan ide dan gagasan Anda dengan jernih.
Slide presentasi yang baik juga membantu Audiens untuk memahami apa yang Anda sampaikan dengan mudah dan cepat. - See more at: http://www.presentasi.net/video-5-tips-membuat-slide-presentasi-yang-baik-dan-menarik/#sthash.aqc6LYaU.dpuf
Slide presentasi yang baik juga membantu Audiens untuk memahami apa yang Anda sampaikan dengan mudah dan cepat. - See more at: http://www.presentasi.net/video-5-tips-membuat-slide-presentasi-yang-baik-dan-menarik/#sthash.aqc6LYaU.dpuf
Slide presentasi yang baik mampu menjelaskan ide dan gagasan Anda dengan jernih.
Slide presentasi yang baik juga membantu Audiens untuk memahami apa yang Anda sampaikan dengan mudah dan cepat. - See more at: http://www.presentasi.net/video-5-tips-membuat-slide-presentasi-yang-baik-dan-menarik/#sthash.aqc6LYaU.dpuf
Slide presentasi yang baik juga membantu Audiens untuk memahami apa yang Anda sampaikan dengan mudah dan cepat. - See more at: http://www.presentasi.net/video-5-tips-membuat-slide-presentasi-yang-baik-dan-menarik/#sthash.aqc6LYaU.dpuf
Slide presentasi yang baik mampu menjelaskan ide dan gagasan Anda dengan jernih.
Slide presentasi yang baik juga membantu Audiens untuk memahami apa yang Anda sampaikan dengan mudah dan cepat. - See more at: http://www.presentasi.net/video-5-tips-membuat-slide-presentasi-yang-baik-dan-menarik/#sthash.aqc6LYaU.dpuf
Slide presentasi yang baik juga membantu Audiens untuk memahami apa yang Anda sampaikan dengan mudah dan cepat. - See more at: http://www.presentasi.net/video-5-tips-membuat-slide-presentasi-yang-baik-dan-menarik/#sthash.aqc6LYaU.dpuf
Coelenterata
COELENTERATA
A.
Pengertian Coelenterarta
Coelon artinya rongga dan
entero artinya usus, jadi hewan ini menggunakan rongga tubuh yang
dimilikinya sebagai tempat pencernaan makanan.
Coelenterata
merupakan kelompok
hewan berongga mempunyai bentuk tubuh seperti tabung. Bentuk
tubuhnya beragam , tetapi mempunyai
rongga dengan mulut yang dikelilingi
oleh tentakel. Dalam
keadaan berenang, mulutnya menghadap ke dasar laut.
Tubuh hewan berongga terdiri dari jaringan luar (eksoderm),
jaringan dalam (endoderm) dan sistem otot yang membujur dan menyilang.
Contoh hewan berongga antara lain ubur-ubur,
hydra, dan anemon laut.
B.
Ciri-ciri coelenterata
1.
Tubuh simetris radial.
2.
Diploblastik (tubuh terdiri dari dua lapisan jaringan) yaitu
ektoderm (epidermis) berfungsi sebagai pelindung dan endoderm (lapisan dalam
atau gastrodermis) berfungsi untuk pencernaan.
3.
Memiliki rongga tubuh yang digunakan sebagai usus.
4.
Habitat diperairan, baik perairan tawar maupun laut.
5.
Pencernaan makanan dengan sistem gastrovaskuler.
6.
Memiliki lengan (tentakel) yang dilengkapi dengan cnidoblast
yang berisi sel beracun dan benda seperti sengat yang disebut nematochis.
Bila cnidoblast tersentuh maka mematochisakan dijulurkan digunakan untuk
menangkap dan melumpuhkan mangsanya mangsanya,disamping sebagai alat pertahanan
terhadap serangan musuh.
7.
Memiliki 2 tipe tubuh, yaitu: Tipe polip, tipe tubuh yang
hidupnya tak bebas atau menempel pada substrat tertentu. Tipe medusa
(seperti payung), merupakan tipe tubuh yang dapat hidup bebas, karena
memiliki kemampuan untuk berenang.
8.
Coelenterata memiliki sistem saraf sederhana yang tersebar
berbentuk jala yang berfungsi mengendalikan gerakan dalam merespon rangsangan.
9.
Sistem saraf terdapat pada mesoglea. Mesoglea adalah lapisan
bukan sel yang terdapatdiantara lapisan epidermis dan gastrodermis.
Gastrodermis tersusun dari bahan gelatin.
Coelenterata dapat berkembang biak secara aseksual dan
seksual. Reproduksi secara aseksual dilakukan dengan membentuk tunas, yang
kemudian lepas dari induknya dan berkembang menjadi Hydra baru. Reproduksi secara seksual dilakukan dengan membentuk
sperma dan ovum yang melebur menjadi zigot, lalu tumbuh menjadi individu baru.
Sebagian hermaprodit (sperma dan ovum dihasilkan oleh individu yang sama), tapi
juga ada yang gonochoris (sperma dihasilkan oleh individu yang terpisah dari
individu penghasil ovum).
D.
Perbedaan
antara Coelenterata dengan Ctenophora
No.
|
Coelenterata
|
Ctenophora
|
1.
|
Memiliki nematokist
|
Tidak memiliki nematokist kecuali
Euchlora rubra
|
2.
|
Memiliki lapisan mesoglea yang bersifat
non seluler seperti agar-agar
|
Memiliki lapisan mesoglea yang
terdiri atas serabut-serabut otot dan sel-sel nya tersebar
|
3.
|
simetri radial
|
simetri biradial (radial dan
bilateral)
|
4.
|
tidak memiliki stomodeum
|
Umumnya mempunyai stomodeum
|
Coelenterata terdiri dari tiga kelas, yaitu:
1.
Hydrozoa
Contoh : Hydra sp.
Berupa
polip, hanya sebagian kecil yang berbentuk medusa dan hidup berkoloni. Habitat
Hydrozoa di air tawar, sebagian hidup di laut. Biasanya hidup menempel pada
benda yang ada dalam air, misalnya tanaman air. Reproduksi aseksual Hydrozoa
dengan membentuk tunas, adapun reproduksi seksual dengan membentuk sperma dan
ovum. Hydrozoa kebanyakan hermaprodit, meskipun ada yang gonochoris.
Contohnya:
1. Hydra viridis (Hydra
hijau): hidup soliter (tidak berkoloni) di air tawar, misalnya kolam atau
sungai berarus tenang.
2. Hydra fusca (Hydra coklat)
3. Hydra attenuate (Hydra bening)
4. Obelia sp. : bentuknya mirip batang bercabang, merupakan koloni polip
(polip vegetatif dan polip reproduktif).
Polip vegetatif mempunyai hidroteka,
sedangkan Obelia sp. polip reproduktif mempunyai selaput
yang disebut gonoteka. Hidup di laut dan mengalami fase medusa. Polip
reproduktif membentuk tunas medusa, kemudian tunas medusa lepas dan tumbuh
menjadi medusa dewasa yang mampu membentuk sperma dan ovum. Jadi, Obelia mengalami metagenesis (pergantian
keturunan) antara bentuk polip dan medusa.
2. Scyphozoa
Contoh
: Aurelia aurita
A. Karakteristik
Bersifat soliter, bermetagenesis
(mengalami pergiliran keturunan antara fase polip dan fase medusa, fase medusa
lebih menonjol, fase polip mengalami reduksi atau jarang sekali ditemukan).
Bentuknya seperti payung yang tidak begitu cembung, transfaran, berdiameter
berkisar 7,5-30 cm. Dari tengah-tengah permukaan tubuh sebelah bawah terdapat
kerongkongan yang menggantung ke bawah yang disebut manubrium. Di ujung distal
manubrum terdapat lubang mulut. setiap sisi atau sudut mulut dilengkapi tangan
mulut (4 buah). Rongga mulut bersambungan dengan manubrium dan bermuara ke
dalam rongga perut, yang terdiri atas sebuah rongga sentral dan 4 buah kantung
gastrik. Masing-masing kantung gastrik dilengkapi tentakel internal endodermal
lengkap dengan nematokistnya yang dapat digunakan untuk melumpuhkan mangsa.
Dari kantung gastrik akan menjulur saluran mesoglea untuk berhubungan dengan
saluran cincin yang ada di bagian tepi ubur-ubur.
B. Sistem Pencernaan makanan
Sistem pencernaan makanan Aurelia aurita terdiri atas pencernaan
ekstrasel dan intrasel. Pada pencernaan ekstrasel, zooplankton yang telah
melekat atau terkumpul di bawah tubuh akan disapu oleh flagel yang selanjutnya
akan ditangkap oleh tangan mulut untuk dimasukkan ke dalam mulut. Bulu-bulu
getar yang menghiasi tangan mulut cukup selektif dalam hal memilih makanan.
Bahan makanan kemudian masuk ke dalam rongga gastrovaskuler melalui manubrium.
Di dalam rongga gastrovakuler makanan yang belum mati akan dilumpuhkan oleh
nematokist, selanjutnya makanan di cerna bentuan enzym yang dihasilkan oleh
sel-sel kelenjar. Pada pencernaan Intrasel, zat-zat makanan yang belum berubah
bentuk menjadi molekul-molekul sederhana akan dicerna lebih lanjut di dalam
vakuola makanan.
C. Sistem Pernafasan dan Ekskresi
Sistem pernafasan dan ekskresi
dilakukan secara langsung melalui seluruh permukaan tubuh secara
difusi-osmosis.
D. Sistem Syaraf
Susunan syaraf terdiri atas :
1.
Jaringan syaraf utama
2.
Jaringan syaraf difus
3.
Delapan buah ganglia rhopalia
E.
Alat Indera
Alat indera terdiri atas : (1)
tentakulokist/rhopalia, berfungsi untuk : indera keseimbangan, dan mengontrol
ritme gerak mengembang kempisnya badan payung pada waktu berenang. (2) Oselli
berfungsi untuk membedakan gelap dan terang, (3) celah olfaktorius, berfungsi
sebagai alat pembau untuk menyeleksi bahan-bahan makanan.
F.
Sistem Reproduksi
Organ kelamin terpisah. Proses
fertilisasi terjadi di dalam rongga enteron betina. Zigot yang merupakan hasil
peleburan antara ovum dengan spermatozoid selanjutnya akan dikeluarkan dari
dalam tubuh betina melalui mulutnya dan berkembang menjadi larva berambut getar
(planula). Dengan rambut getarnya, planula ini akan mengembara kemudian
mengikatkan diri pada suatu substrat didasar laut, pada saat itu rambut
getarnya lepas dan tumbuh menjadi polip baru yang disebut skipistoma. Bila
telah mencapai ukuran maksimal,
skipistoma mengalami strobilasi sehingga terbentuk setumpukan ruas-ruas yang
masing-masing berbentuk seperti cakram. selanjutnya ruas-ruas strobila yang telah
tua, yaitu yang terletak di bagian ujung strobila melepaskan diri dan berenang
bebas untuk hidup mandiri menjadi ubur-ubur /medusa muda dan selanjutnya
menjadi dewasa.
3.
Anthozoa
Anthozoa meliputi anemon laut, koral
batu, koral tanduk, bulu laut/ pena laut. hewan yang termasuk golongan ini tidak
mempunyai bentuk medusa, semuanya berbentuk polip. rongga gastrovaskulernya
bersekat-sekat, mengandung nematokist. selain pada sekat ini, nematokist juga
terdapat pada tentakel di sekitar mulut. Reproduksi dilakukan secara generatif
(menghasilkan spermatozoid dan ovum, terjadi pembuahan, larva keluar dari
tumbuh induknya dan tumbuh menjadi anthozoa baru). pengembangbiakan vegetatif
dengan pembentukan kuncup. Anthozoa hidup secara soliter dan ber koloni.
contoh : Metridium marginatum
A.
Karakteristik
Matridium hidup di pantai yang
airnya hangat dan jernih, melekatkan diri pada objek tertentu (batu karang,
tumbuhan laut, bekas cangkok gastropoda, menguburkan diri setengah tubuhnya
pada pasir atau lumpur).
Bentuk tubuh silendris terbagi
menjadi 3 bagian utama : (1) cakram pedal (kaki), (2) kolumna/skapus/ batang
tubuh, (3) batang oral (kapitulum).
Sistem pencernaan makanan dimulai
dari mulut/stomodieum (kerongkongan)-rongga gastrovaskuler. Sistem pencernaan
makanan dilakukan secara ekstrasel (mangsa dilumpuhkan oleh nematokist) dan
intrasel. Sistem respirasi dan ekskresi berlangsung secara difusi dan osmosis.
Sistem reproduksi berlangsung secara aseksual dan seksual. Susunan syaraf
(syaraf difus) terdiri atas pleksus epidermal dan oleksus gastrodermal, yang
masing-masing tersusun atas serabut syaraf dan sel ganglion yang besar.
Karang/coral adalah hewan tak
bertulang belakang (invertebrata), berbentuk polip yang berukuran mikroskopis yang
termasuk dalam filum Coelenterata (hewan berongga) atau ke dalam filum Cnidaria
(hewan yang memiliki cnidoblas/sel penyengat). Sebagai individu karang atau di
sebut polip karang memiliki ukuran yang bervariasi mulai dari yang sangat kecil
1 mm, hingga yang sangat besar yaitu lebih dari 50 cm. Namun pada umumnya polip
karang berukuran kecil. Polip dengan ukuran besar dijumpai pada karang yang
soliter.
Terumbu karang (coral reef)
merupakan kelompok organisme hidup di dasar laut dangkal, terutama di daerah
tropis. Terumbu karang disusun oleh karang-karang kelas Anthozoa, filum
cnideria, coelenterate dan ordo Madreporaria (seleractinia) yang termasuk
karang hermafitik (hermatypic coral) atau jenis-jenis karang yang mampu
menghasilkan bangunan atau kerangka karang dari kalsium karbonat (CaCO3). Hewan
yang termasuk kelas Anthozoa yang berarti berbentuk bunga (Antho=bunga,
zoa=hewan) dalam klasifikasi hewan, karang ternmasuk kelompok besar
Cnidaria/Coelenterata (hewan berongga) seperti ubur-ubur dan anemone laut.
Karang dikelompokkan sebagai karnivora dan pemakan zooplankton (hewan
mikroskopis yang sifat hidupnya terbawa air), seperti larva udang dan larva
noluska.
Ada dua tipe karang yaitu: karang
yang dapat menghasilkan terumbu (reef) atau membentuk kapur yang disebut karang
hermatifik (hermatifik coral atau reef building corals) dan karang ahermatifik
(ahermatifik corals) yang tidak dapat membentuk terumbu atau bangunan karang.
Pertumbuhan batu karang di pantai
dapat menahan abrasi daratan oleh ombak. Selain itu batu karang merupakan
tempat perkembangbiakan biota laut, bahkan pembentuk taman laut yang sangat
penting bagi pengembangan objek wisata bahari. Namun jika pertumbuhannya di
laut lepas dapat menyebabkan pendangkalan air laut yang mengganggu dan
membahayakan pelayaran kapal.
Penduduk sekitar pantai biasanya
memanfaatkan karang laut sebagai cinderamata, pembuatan taman, atau mengambil
batu karang sebagai bahan bangunan. Sengat yang dihasilkan oleh hewan Hydrozoa mengganggu
kenyamanan dan keamanan para penyelam.
Dialog Manusia Dengan Setan | Andretti Yuriantama
Dialog Manusia Dengan Setan | Andretti Yuriantama
Cuma dialog antara Manusi dengan Stan dalam bentuk. Tolong di baca dan renungkan isi dari dialog tersebut. Selamat membaca :)
Cuma dialog antara Manusi dengan Stan dalam bentuk. Tolong di baca dan renungkan isi dari dialog tersebut. Selamat membaca :)
Laporan Praktikum Morfologi Tumbuhan X Buah dan Biji
PRAKTIKUM X
Topik : Buah
dan Biji
Tujuan :
Mengenal berbagai macam bentuk
buah
Hari/Tanggal : Sabtu/ 29 Mei 2015
Tempat : Laboratorium
Biologi PMIPA FKIP Unlam Banjarmasin
I.
ALAT
DAN BAHAN
A. Alat
:
1. Baki
2. Alat tulis
3. Pisau/cutter
B. Bahan
1)
Buah Jambu Mete
(Anacardium occidentale)
2)
Buah Nangka (Artocarpus heterophylla Lamk.)
3)
Buah Pepaya (Carica papaya L.)
4)
Buah Kacang
Tanah (Arachis hypongea)
5)
Buah Mangga (Mangifera indica L.)
6)
Buah Karet (Hevea brasiliensis Muell.)
7)
Buah Melinjo (Gnetum gnemon L. var. Domesticum Mgf)
8)
Buah Mentimun (Cucumis sativus L.)
9)
Buah Jeruk (Citrus sp.)
10) Buah Nenas (Ananas
comocus)
11) Buah Srikaya (Annona
squamosa L.)
II.
CARA KERJA
Mengamati dan menentukan:
1.
Buah sejati :
a. Buah sejati tunggal: buah sejati tunggal kering
(satu biji, banyak biji), buah sejati tunggal berdaging.
b. Buah sejati ganda: buah kurung ganda, buah batu
ganda, buah bumbung ganda , buah buni ganda.
c. Buah sejati majemuk: buni majemuk, batu majemuk,
kurung majemuk.
2.
Buah semu: semu
tunggal, semu ganda , semu majemuk.
3.
Menggambar hasil
pengamatan.
III.
TEORI
DASAR
Jika penyerbukan pada buah sudah terjadi
dan diikuti oleh pembuahan, maka bakal buah akan tumbuh menjadi buah dan bakal
biji yang terdapat didalamnya akan tumbuh menjadi biji. Secara umum buah dapat
dibedakan menjadi dua macam yaitu buah sejati atau buah sesungguhnya dan buah
palsu atau buah semu.
Buah
sejati adalah buah yang semata-mata berbentuk dari bakal buah, atau paling
banyak padanya terdapat sisa-sisa bagian bunga yang lazimnya telah gugur.
Buah
sejati dapat dibedakan dalam 3 golongan, yaitu:
1.
Buah sejati
tunggal (buah sejati tunggal kering dan buah sejati tunggal berdaging)
2.
Buah sejati
ganda (buah kurung ganda, buah batu ganda, buah bumbung ganda, dan buah buni
ganda)
3.
Buah sejati
majemuk (buah buni majemuk dan buah kurung majemuk)
Buah semua adalah buah
yang terbentuk dari bakal buah beserta bagian-bagian lain pada bunga itu, yang
malahan menjadi bagian utama dari buah karena memiliki ukuran lebih besar,
lebih menarik perhatiandan sering kali merupakan bagian buah yang bermanfat
yaitu dapat di makan. Sedangkan buah yang sesungguhnya kadang tersembunyi.
Buah semu dapat
dibedakan menjadi 3, yaitu:
a.
Buah semu
tunggal
b.
Buah semu ganda
c.
Buah semu
majemuk
Bagi tumbuhan biji
(Spermatophyta), biji merupakan alat perkembangbiakan yang utama, kerana biji
mengandung calon tumbuhan baru (lembaga). dengan dihasilkan biji tumbuhan dapat
mempertahankan jenisnya dan dapat pula terpencar ke tempat lain.
Semula biji duduk pada
suatu tangkai yang keluar darui papan biji atau tembuni (placenta). Tangkai pendukung biji itu di sebut tali pusar (funiculus). Bagian biji tempat melekat
tali pusar dinamakan pusar biji (hilus).
Jika biji sudah masak biasanya tali pusarnya putus, sehingga biji terlepas dari
tembuninya. Bekas tali pusarnya umunya tampak jelas pada biji.
Pada biji adakalanya
tali pusarnya ikut tumbuh, berubah sifatnya menjadi salut biji atau selaput
biji (arillus). Bagian ini ada yang
merupakan selubung biji yang sempurna, karena ada kalanya hanya menyelubungi
sebagian biji saja. salut biji ada yang:
1.
Berdaging atau berair,
dan sering kali dapat di makan, misalnya pada Durian, Biji rambutan, dan
lain-lain.
2.
Menyerupai kulit
dan hanya menutupi sebagian biji, misalnya pada biji Pala, salut biji pada Pala
dinamakan meis, yang seperti biasanya
digunakan sebagai bumbu masakan dan berbagai keperluan lainnya.
Pada biji umumnya dapat dibedakan bagian-bagian berikut:
1.
Kulit biji (spermodermis)
2.
Tali pusar (funiculus)
3.
Inti biji dan
isi biji (nucleus seminis)
Pada dasarnya biji mempunyai
susunan yang tidak berada dengan bakal biji, tetapi digunakan nama-nama yang
berlainan untuk bagian-bagian yang sama asalnya, misalnya: integumentum pada
bakal biji, kalau sudah menjadi biji merupakan kulit biji (spermodermis).
V.
ANALISIS
DATA
1)
Buah Jambu Mete
(Anacardium occidentale)
Klasifikasi :
Divisio : Magnoliophyta
Classis : Magnoliopsida
Subclassis : Rosidae
Crdo : Sapindales
Familia : Anacardiaceae
Genus : Anacardium
Species : Anacardium Occidentale L.
(Van Steenis, 2003)
Berdasarkan hasil pengamatan, dapat diketahui bahwa
buah Jambu Mete (Anacardium occidentale)
termasuk dalam golongan buah semu, karena jika buah ternbentuk dari bakal buah
beserta bagian yang lain dari bunga tersebut. Dengan tipe buah semu tunggal
yaitu buah yang terbentuk dari satu bunga dengan satu bakal buah
(Tjitrosoepomo, 2005: 222). Tangkai bunga pada jambu mete ikut membesar setelah
bakal buahnya menjadi buah, sehingga terlihat seperti buah yang sesungguhnya
karena besarnya paling dominan. Tangkai buah Jambu Mete ini berbentuk seperti
buah Pir sampai berbentuk jantung terbalik, berwarna kuning dan kadang-kadang
berwarna merah. Buah yang sebenarnya adalah yang terletak pada bagian ujung
tangkai yang menyerupai biji (semen) dan berwarna coklat tua. Bagian-bagian
buah Jambu Mete yaitu: modifikasi tangkai bunga, buah (fruncus), kulit luar (eksokarpium), kulit tengah
(mesokarpium) dan kulit dalam (endokarpium).
Sedangkan buah jambu mete yang sebenarnya terletak di atas
tangkai bunga, berukuran 3 cm, berbentuk ginjal, lebih kecil, berkulit keras
dan bagian ujungnya membesar, sering disebut kacang mete. Bijinya berkeping dua
terbungkus kulit yang mengandung getah. Kulit buah bewarna abu-abudan berguna
sebagai obat. Tumbuhan ini tidak termasuk golongan jambu melainkan golongan
mangga.
2)
Buah Nangka (Artocarpus heterophylla Lamk.)
Klasifikasi :
Divisio : Magnoliphyta
Classis : Magnoliopsida
Sub classis : Hamamelidae
Ordo : Urticales
Familia : Moraceae
Genus : Artocarpus
Species : Artocarpus heterophylla Larm
(Van Steenis, 2003)
Berdasarkan
hasil pengamatan, maka dapat diketahu bahwa buah nangka (Artocarpus heterophylla Lamk.) termasuk golongan buah semu majemuk,
buah semu yang terjadi dari bunga majemuk tetapi seluruhnya dari luar tampak
seperti satu buah saja. Ini terjadi dari ibu tangkai bunga yang tebal
berdaging, beserta daun-daun tenda bunga yang pada ujungnya berlekatan satu
sama lain, hingga merupakan kulit buah semu ini.
Panjang daging
buahnya kira-kira 10 cm dan lebarnya 4,5 cm. Kedudukan daging huahnya sangat
rapat satu sama lain. Warna kuning cerah, rasa manis, dan renyah karena
kandungan airnya sedikit. Bijinya berkeping dua berukuran kecil, cenderung
kempis. Berat buah antara 12-15 kg. Daging buahnya enak dimakan dan rasanya
manis kalau sudah masak.
3)
Buah Pepaya (Carica papaya L.)
Klasifikasi :
Divisio : Magnoliophyta
Classis : Magnoliopsida
Subclassis : Dillenidae
Ordo : Violales
Familia : Caricaceae
Genus : Carica
Species : Carica papaya L.
(Van Steenis, 2003)
Berdasarkan
hasil pengamatan, maka dapat di ketahui bahwa buah pepaya (Carica papaya L.) termasuk dalam buah sejati tunggal
(Tjitrosoepomo, 2005: 223) yaitu buah sejati yang terjadi dari satu bunga dengan
satu bakal buah saja. Buah pepaya ini terjadi dari beberapa daun buah dengan
satu ruang yang dipenuhi banyak biji. Buah ini juga merupakan buah buni yaitu
buah yang dindingnya mempunyai dua lapisan yaitu lapisan luar yang tipis agak
menjangat atau kaku seperti kulit (belulang) dan lapisan dalam yang tebal,
lunak, berair dan dapat dimakan. Bijinya merupakan dikotil, dapat terlihat dari
daunnya. Biji-bijinya terdapat bebas di bagian yang lunak itu (Tjitrosoepomo,
2005: 235). Antara biji dan bagian yang lunak dihubungkan oleh
plasenta. Buah buni ini dapat terjadi dari satu atau beberapa daun buah dengan
satu atau beberapa ruangan.
4)
Buah Kacang
Tanah (Arachis hypongea)
Klasifikasi :
Divisio : Magnoliphyta
Classis : Magnoliopsida
Sub classis : Rosidae
Ordo : Rosales
Familia : Fabaceae
Genus : Arachis
Species : Arachis hypongea
(Van Steenis, 2003)
Berdasarkan
hasil pengamatan, dapat di ketahui bahwa buah Kacang Tanah (Arachis hypongea) termasuk dalam
golongan buah sejati tunggal yang kering (siccus)
yaitu buah sejati tunggal yang bagian luarnya keras dan mengayu seperti kulit
yang kering. Buah Kacang Tanah, termasuk dalam golongan buah polong yaitu buah yang terbentuk dari
satu daun buah pula dan mempunyai satu ruang atau lebih. Tetapi buah ini
mempunyai sifat yang agak menyimpang dari tipe buah polong pada umumnya yaitu
buahnya masak di dalam tanah dan jika masak buahnya tidak pecah (Tjitrosoepomo,
2005: 231). Pada buah ini terdapat sekat-sekat semu yang menyebabkan ruangnya
terbagi menjadi beberapa bilik dan pada bijinya dibedakan menjadi kulit biji,
tali pusar, inti biji dan pusar biji. Pusar biji yaitu bagian kulit luar biji
yang merupakan bekas perlekatan dengan tali pusar biasanya kelihatan kasar dan
mempunyai warna yang berlainan dengan bagian kulit biji. Bijinya merupakan
dikotil.
5)
Buah Mangga (Mangifera indica L.)
Klasifikasi :
Divisio : Magnoliophyta
Classis : Liliopsida
Sub classis : Commelinidae
Ordo : Cyperales
Familia : Poaceae
Genus : Mangifera
Spesies : Mangifera indica L.
(Van Steenis, 2003)
Berdasarkan hasil pengamatan, dapat di ketahui
bahwa buah Mangga (Mangifera indica L.) termasuk dalam
golongan buah sejati tunggal yang berdaging karena mempunyai dinding buah yang
menjadi tebal berdaging dan termasuk tipe buah batu (drupa) (Tjitrosoepomo, 2005: 237). Pada dinding buah (pericarpium)
seringkali dengan jelas dapat dibedakan dalam tiga lapisan yaitu kulit luar (eksokarpium) yang merupakan lapisan
tipis menjangat, biasanya licin. Kulit tengah (mesokarpium) yaitu bagian yang
biasanya tebal berdaging dan berserabut sehingga lapisan dinamakan daging buah.
Dan lapisan ketiga yaitu kulit dalam (endokarpium) yang berbatasan dengan ruang yang mengandung
biji dan seringkali cukup tebal dan keras seperti batu sehingga disebut sebagai
buah batu. Bijinya merupakan monokotil. Daging buahnya berwarna kuning atau
orange dan berserabut.
Biji batu berdinding tebal. Buah mangga ini mempunyia
kulit buah yang terdiri atas 3 lapisan kulit, yaitu:
1.
Kulit
luar (exocarpium), merupakan lapisan
tipis, tetapi seringkali kuat atau kaku seperti kulit, yang permukaannya licin.
2.
Kulit
tengah (mesocarpium), biasanya tebal
berdaging atau berserabut, dan jika lapisan ini dapat dimakan, maka lapisan ini
dapat dimakan daging buah (sarcocarpium).
3.
Kulit
dalam (endocarpium), yang
berbatasan dengan ruang yang mengandung biji, seringkali cukup tebal, berkayu
dan keras. Lapisan ini amat kuat dan kadang-kadang amat keras seperti batu.
Karena adanya lapisan inilah buah ini disebut buah batu.
Sel-sel yang membuat
buah ini keras adalah 2 sel yaitu: sel sklerenkim dan sel kolenkim atau
jaringan penguat.
6)
Buah Karet (Hevea brasiliensis Muell.)
Klasifikasi :
Divisio : Magnoliophyta
Classis : Magnoliopsida
Sub classis : Rosidae
Ordo : Euphorbiales
Familia : Euphorbiaceae
Genus : Hevea
Spesies : Hevea brasiliensis Muell.
(Cronquist,
1981)
Berdasarkan hasil pengamatan, dapat
diketahui bahwa buah Karet (Hevea
brasiliensis Muell.) termasuk golongan buah berkendaga tiga (tricoccus)
yang mempunyai sifat seperti buah berbelah dan apabila masak akan pecah menjadi
tiga bagian buah (mericarpium) (Tjitrosoepomo, 2005: 230). Mempunyai sifat
seperti buah kurung (achenium) dan masing-masing mengeluarkan satu biji.
Berbentuk setengah lingkaran. Tiap bagian buah ini
terbentuk dari sehelai daun buah. Jadi, buah ini tersusun atas sejumlah daun
buah yang sesuai dengan jumlah ruangan (kendaga) yang terdapat dalam buah
tersebut. Mempunyai garis tengah 3-5 cm, dengan 3-6 bagian yang
berbentuk setengah bola belah dengan kuat menurut ruangan. Biji merupakan
dikotil, besar, bernoda,
beracun,. Getah (latex) mengasilkan
karet.
7)
Buah Melinjo (Gnetum gnemon L. var. Domesticum Mgf)
Klasifikasi :
Kingdom : Plantae
Divisio : Pinophyta
Sub division : Gneophyta
Classis : Gnetinae
Ordo : Gnetinales
Familia : Gnetaceae
Genus : Gnetum
Species : Gnetum gnemon L. Var. Domesticum Mgf
(Van Steenis, 2003)
Berdasarkan
hasil pengamatan, dapat diketahui bahwa buah Melinjo (Gnetum gnemon L. var. Domesticum Mgf) merupakan buah yang tidak
tertutup oleh karpelum yaitu tumbuhan biji telanjang yang mempunyai tiga
lapisan kulit (Tjitrosoepomo, 2005: 244) yaitu kulit luar (sarcotesta) yang biasanya tebal berdaging dan pada waktu muda
berwarna hijau kemudian berubah menjadi kuning dan akhirnya menjadi merah.
Kulit tengah (sclerotesta) yaitu
suatu lapisan yang kuat dan keras dan berkayu yang menyerupai kulit dalam
(endokarpium) pada buah batu. Dan kulit ketiga yaitu kulit dalam (abdotesta) yang biasanya tipis seperti
selaput sehingga seringkali melekat pada inti biji. Karpelumnya (daun buah)
tidak menutupi biji akan tetapi sebagai tempat duduknya biji dan sebagai
tangkai.
Buahnya mirip
buah geluk, berbentuk jorong, panjangnya 1-3>5 cm, berembang (apiculate) pendek, berbulu halus,
mula-mula bewarna hijau, kuning, kemudian berubah menjadi merah ampai lembayung
jika matang. Bijinya merupakan
biji terbuka (gymnospermae), satu
butir per buah, berukuran besar dan berkulit tanduk. Buah melinjo ini umumnya
digunakan sebagai bahan sayuran atau pembuatan keripik melinjo.
8)
Buah Mentimun (Cucumis sativus L.)
Klasifikasi :
Divisio : Magnoliophyta
Classis : Magnoliopsida
Subclassis : Magnoiidae
Ordo : Violales
Familia : Cucurbitaceae
Genus : Cucumis
Spesies : Cucumis sativus L.
(Undang. A.D, 1994)
Berdasarkan
hasik pengamatan, dapat di ketahui bahwa buah Mentimun (Cucumis sativus L.) termasuk golongan buah sejati tunggal yang
berdaging yaitu golongan buah yang biasanya mempunyai kulit buah yang dibagian
luarnya lebih tebal, licin dan lebih kaku, ruangan buah selain berisi biji-biji
dalam jumlah yang besar masih mempunyai bagian yang kosong. Bijinya merupakan
monokotil. Buah ini terjadi dari tiga daun buah yang tepinya melipat ke dalam
dan merupakan sekat-sekat sejati tetapi ujung daun-daun buah itu melipat lagi
ke arah dinding buah sehingga ruang-ruang yang telah terjadi dari tengah-tengah
buah terbagi lagi oleh sekat-sekat yang telah sempurna. Dengan demikian, buah
mentimun pada mulanya memilki 3 ruangan, yang masing-masing terbagi dua lagi
oleh sekat-sekat tidak sempurna. Jika buah telah masak sekat-sekat lenyap,
sehingga buah hanya mempunyai satu ruang saja dengan rongga yang kosong di
tengahnya (Tjitrosoepomo, 2005: 235).
9)
Buah Jeruk (Citrus sp.)
Klasifikasi :
Divisio : Magnoliphyta
Classis : Magnoliopsida
Sub classis : Rosidae
Ordo : Sapindales
Familia : Rutaceae
Genus : Citrus
Species : Citrus
sp.
(Van Steenis, 2003)
Berdasarkan hasil
pengamata, maka dapat di ketahui bahwa buah Jeruk (Citrus sp.) termasuk
golongan buah sejati tunggal berdaging dan berair dengan tipe buah jeruk
(Tjitrosoepomo, 2005: 225 & 236). Buah yang termasuk golongan ini umumnya
tidak pecah sesudah masak. Buah jeruk dianggap variasi buah buni dengan kulit
yang terdiri dari tiga lapisan yaitu lapisan luar yang kaku, tipis seperti
kulit, bisa berwarna hijau dan jika masak warnanya berubah menjadi kuning.
Lapisan ini berbau harum karena mengandung banyak minyak astiri, lapisan ini
dinamakan flavedo. Lapisan tengah yang bersifat seperti spon, terdiri dari
jaringan bunga karang yang biasanya berwarna putih dinamakan albedo. Dan
lapisan dalam yang besekat-sekat, hingga memebntuk beberapa ruangan. Dalam
ruangan ini terdapat gelembung berair, dan biji yang terdapat bebas di antara
gelembung-gelembung berair. dan
bijinya tredapat bebas di antara gelembung-gelembung ini. Bagian inilah yang
sering kita makan. Rasanya manis pada saat sudah masak.
Setelah dilakukan pembelahan ke arah melintang, tampak
terlihat bagian-bagian dari buah tersebut, yaitu daging buah dan biji. Daging
buahnya dapat dimakan. Di antara daging buah dan biji terdapat batas pemisah,
sehingga dapat dibedakan mana yang daging buah dan biji dengan mudah. Bijinya
merupakan dikotil.
10) Buah Nenas (Ananas
comocus)
Klasifikasi :
Divisio : Magnoliphyta
Classis : Liliopsida
Ordo : Bromeliales
Familia : Bromeliaceae
Genus : Ananas
Species : Ananas comosus
(Van Steenis, 2003)
Berdasarkan
hasil pengamatan, dapat di ketahui bahwa buah Nenas (Ananas comocus) termasuk golongan buah buni majemuk karena bakal
buah masing-masing bunga dalam bunga majemuknya membentuk suatu buni
(Tjitrosoepomo, 2005: 241). Pada sumbu
perbungaan (rachis) buah Nenas
terdapat sejumlah buah bunga yang masing-masing berkembang menjadi buni.
Pembentukan buah
nenas ikut mengambil bagian daun
pelindung dan daun tenda bunga sehingga keseluruhan tampak satu bunga saja dan
menghasilkan buah yang berdaging tebal. Buah ini mempunyai warna hijau sampai
orange, biji kecil dan kerap kali
tidak berbiji. Tetapi bijinya merupakan monokotil.
Nampak sebagai
satu buah saja. Dindingnya mempunyai dua lapisan, yakni : lapisan luar yang
tipis agak memanjang atau kaku seperti kulit (belulang), dan lapisan dalamnya
yang tebal. Tangkai daun pada pada buah ini berukuran cukup panjang. Setelah
dilakukan pembelahan ke arah membujur, tampak terlihat bagian dalam dari buah
tersebut, yaitu daging buah dan batas pemisah. Buah nenas tidak memiliki biji. Daging buahnya dapat
dimakan.
11) Buah Srikaya (Annona
squamosa L.)
Klasifikasi :
Divisio : Magnoliophyta
Classis : Magnoliopsida
Subclassis : Magnoliidae
Ordo : Magnoliales
Familia : Annonaceae
Genus : Annona
Spesies : Annona
squamosa L.
(Cronquist, 1981)
Berdasarkan hasil pengamatan, maka
dapat diketahui bahwa buah Srikaya (Annona squamosa L.) termasuk buah sejati majemuk yaitu buah yang
terjadi dari bunga dengan banyak bakal buah yang masing-masing bebas dan
kemudian tumbunh menjadi buah sejati tetapi semuanya tetapi berkumpul dalam
satu tangkai. Bakal buah tersebut berubah menjdi buah buni yang memiliki banyak
bakal buah berwarna ungu.
Buah srikaya tergolong ke dalam buah sejati ganda, karena
buah ini terjadi dari satu bunga dengan banyak bakal buah yang masing-masing
bebas, dan kemudian tumbuh menjadi buah sejati, tetapi kesemuanya tetap
berkumpul pada satu tangkai. Buah srikaya ini berasal dari bunga dengan
beberapa bakal buah yang tumbuh menjadi buah buni, sehingga tergolong juga ke
dalam buah buni ganda. Apabila buah tersebut dibelah secara membujur maka akan
tampak biji-biji yang berada di sekitar empulur. Buah majemuk berbentuk bola
agak memanjang dengan garis tengah kira-kira 5-10 cm, permukaan berlilin. Buah srikaya
ini permukaannya bersisik dan bewarna kuning kalau sudah masak. Biji masak
bewarna hitam mengkilat, sedangkan warna daging buahnya putih. Bijinya
merupakan dikotil.
V VI. KESIMPULAN
Berdasarkan
praktikum yang telah di lakukan, maka dapat di ambil beberapa kesimpulan sebagai berikut :
1.
Buah Jambu Mete
(Anacardium occidentale) termasuk
dalam golongan buah semu tunggal dengan biji dikotil.
2.
Buah Nangka (Artocarpus heterophylla Lamk.) termasuk
dalam golongan buah semu majemuk dengan biji dikotil.
3.
Buah Pepaya (Carica papaya L.) termasuk dalam
golongan buah sejati tunggal dengan biji dikotil.
4.
Buah Kacang
Tanah (Arachis hypongea) termasuk
dalam golongan buah sejati tunggal kering dengan biji dikotil.
5.
Buah Mangga (Mangifera indica L.) termasuk dalam
golongan buah sejati tunggal berdaging dengan biji monokotil.
6.
Buah Karet (Hevea brasiliensis Muell.) termasuk
dalam golongan buah berkendaga tiga dengan biji dikotil.
7.
Buah Melinjo (Gnetum gnemon L. var. Domesticum Mgf)
termasuk dalam golongan biji telanjang dengan biji terbuka.
8.
Buah Mentimun (Cucumis sativus L.) termasuk dalam
golongan buah sejati tunggal berdaging dengan biji monokotil.
9.
Buah Jeruk (Citrus sp.) termasuk dalam golongan buah sejati tunggal berdaging dengan
biji dikotil.
10.
Buah Nenas (Ananas comocus) termasuk dalam golongan
buah buni majemuk dengan biji monokotil.
11.
Buah Srikaya (Annona squamosa L.) termasuk dalam
golongan buah sejati majemuk dengan biji dikotil.
Langganan:
Postingan (Atom)