Selasa, 31 Maret 2015

Laporan Praktikum Zoologi Invertebrata | Protozoa



PRAKTIKUM  I

Topik                   :  Protozoa
Tujuan                 :  Mengenal beberapa anggota phylum Protozoa yang hidup bebas di air tawar

  • ANALISIS DATA

1)      Euglena viridis
Klasifikasi      :
Kingdom        : Animalia
Phylum           : Protozoa
Sub phylum    : Invertebrata
Super classis   : Mastigophora
Classis            : Phytomastigophora
Ordo               : Euglenida
Familia           : Euglenidae
Genus             : Euglena
Species           : Euglena viridis
Sumber: (Hegner, 1968)
Euglena viridis yang kami dapatkan dalam praktikum memiliki satu flagel sehingga termasuk kelas Flagellata atau Phytomastigophorea di dalam sistem klasifikasi, karena mempunyai flagel Euglena viridis sehingga dapat bergerak bebas dan menjadi hewan besel satu. Euglena viridis juga mempunyai klorofil yang dapat berfotosintesis sehingga Euglena viridis juga termasuk tumbuhan bersel satu.
 Euglena viridis tidak memiliki dinding sel. Sebaliknya, Euglena viridis memiliki lapisan luar tebal yang dikenal sebagai pelikel yang terdiri dari protein dan memberi dengan kekuatan dan fleksibilitas. Mereka adalah eukariota. Hal ini Euglena viridis memiliki semua organel seluler yang umum, seperti ribosom untuk membuat protein, mitokondria untuk menghasilkan energi, kloroplas untuk menghasilkan energi, inti untuk mengontrol kegiatan, dan vakuola untuk penyimpanan. Karena inilah Euglena viridis dapat hidup secara autotrop maupun secara heterotrop.
Pada saat sinar matahari mencukupi, Euglena viridis  melakukan fotosintesis. Tetapi bila tidak terdapat sinar matahari, Euglena viridis mengambil zat organik yang terlarut di sekitarnya. Pengambilan zat organik dilakukan dengan cara absorbsi melalui membran sel. Selanjutnya, zat makanan itu dicernakan secara enzimatis di dalam sitoplasma. Kami menemukan Euglena viridis pada air kolam dan air selokan media biakkan transparan.

2)      Paramecium sp.
Klasifikasi       :
Kingdom         : Animalia
Phylum            : Protozoa
Superclass       : Cilliata
Class                : Holotriohea
Order               : Hymonostimatida
Famili              : Holotrichidae
Genus              : Paramecium
Species            : Paramecium sp.
(Sumber : Hegner. 1968)
Paramecium sp. yang kami dapatkan dalam praktikum memiliki silia (bulu getar) pada seluruh permukaan tubuhnya sehingga termasuk kelas Cilliata atau Cilliophora di dalam system klasifikasi sehingga Paramecium sp. tampak berenang-renang dengan gerakan yang bervariasi (tidak beraturan) dan dengan sangat cepat. Paramecium sp. merupakan heawan bersel satu.
Paramecium sp. mempunyai bentuk tubuh seperti sandal, oleh karena itu hewan ini disebut dengan hewan sandal. Apabila dilikat dibawah mikroskop hewan ini mempunyai bentuk yang tetap atau tidak berubah-ubah.
Bagian tubuh pada Paramecium sp. yang terlebar adalah bagian tengah dengan sutau lekukan mulut. Bagian anterior tumpul (depan) sedangkan bagian posterior runcing (belakang). Kulitnya tipis dan elastis yang menutupi kulit adalah rambut – rambut kecil yang jumlahnya banyak. Lubang bagian belakang disebut pori anal. Pada bagian luar Paramecium sp. ditemukan kontraktil dan kanal. Dan bagian dalam Paramecium sp. terdapat sitoplasma, trichocysts, kerongkongan, vakoula makanan, macronucleus dan mikronukelus itu sendiri. Kami menemukan Paramecium sp. pada air comberan, air kolam, dan air sawah media biakan tertutup.
     
3)      Amphileptus claparede
Klasifikasi
Kingdom     : Animalia
Phylum        : Protozoa
Class           : Liostomatea
Subclass      : Haptoria
Order          : Pleurozmatida
Famili          : Amphileptidae
Genus          : Amphileptus
Spesies        : Amphileptus cleparedei
Amphileptus claparede yang kami dapatkan dalam praktikum memiliki silia (bulu getar) yang hampir lengkap, silia di sebelah kiri tubuhnya tidak terlalu jelas dan agak kurang dibandingkan dengan sisi sebelah kanan sehingga termasuk kelas Cilliata atau Cilliophora di dalam system klasifikasi. Tubuhnya terdiri atas bagian silia, nukleus, vakuola kontraktil dan protoplasma. Tubuhnya lateral dikompersi. Mulutnya cembung pada sisi ventral, seperti celah. Akan terlihat jelas ketika Amphileptus claparede sedang makan.
Memiliki silia yang hammpir lengkap, silia di sebelah kiri tubuhnya tidak terlalu jelas dan agak kurang dibandingkan dengan sisi sebelah kanan. Banyak terdapat vakoula kontraktil yang tidak beraturan yang didistribusikan disepanjang tepi ventral dan dorsal, memiliki 2 makronukleus, tubuhnya agak pipih berbentuk seperti labu panjang. Kami menemukan Amphileptus claparede pada air comberan, air sawah media biakan tertutup. 
   
4)      Euglena sp.
Klasifikasi       :
Kingdom         : Animalia
Phylum            : Protozoa
Superclass       : Mastigophora
Class                : Phytomastigoporea
Ordo                : Euglenida
Famili              : Euglenidae
Genus              : Euglena
Spesies            : Euglena sp.
(Sumber : Hegner. 1968)
            Euglena sp. yang kami dapatkan dalam praktikum memiliki satu flagel sehingga termasuk kelas Flagellata atau Phytomastigophorea di dalam sistem klasifikasi, karena mempunyai flagel Euglena sp. sehingga dapat bergerak bebas dan menjadi hewan besel satu. Euglena sp. juga mempunyai klorofil yang dapat berfotosintesis sehingga Euglena sp. juga termasuk tumbuhan bersel satu. Euglena sp. berbentuk lonjong dengan ujung anterior (depan) dan meruncing pada ujung posterior (belakang).
            Setiap sel Euglena sp. dilengkapi dengan sebuah bulu cambuk (flagel) yang tumbuh pada ujung anterior sebagai alat gerak. Pada ujung anterior ini juga terdapat celah sempit yang memanjang ke arah posterior. Pada bagian posterior, celah ini melebar dan membentuk kantong cadangan atau reservoir. Flagel terbentuk di sisi reservoir. Di sisi lain dari flagel terdapat bintik mata yang sangat peka terhadap rangsangan sinar matahari. Tubuh Euglena sp. terlindung oleh selaput pelikel, sehingga bentuk tubuhnya tetap. Di sebelah dalam selaput pelikel terdapat sitoplasma. Di dalam sitoplasma ini terdapat berbagai organel seperti plastida, kloroplas, nukleus, vakuola kontraktil, dan vakuola nonkontraktil.
            Euglena sp. dapat hidup secara autotrop maupun secara heterotrop. Pada saat sinar matahari mencukupi, Euglena sp.  melakukan fotosintesis. Tetapi bila tidak terdapat sinar matahari, Euglena sp. mengambil zat organik yang terlarut di sekitarnya. Pengambilan zat organik dilakukan dengan cara absorbsi melalui membran sel. Selanjutnya, zat makanan itu dicernakan secara enzimatis di dalam sitoplasma. Euglena sp. hidup di air selokan, air kolam, dan air sawah.


  • KESIMPULAN 
    Dari pembahasan diatas dapat disimpulkan bahwa :

1) Protozoa adalah hewan-hewan bersel tunggal, mempunyai struktur yang lebih majemuk dari sel tunggal hewan multiseluler dan walaupun hanya terdiri dari satu sel, namun protozoa merupakan organisme yang sempurna.
2) Protozoa terbagi menjadi 5 kelas, yaitu Rhizopoda atau Sarcodina, Flagellata atau Mastigophora, Cilliata, Sprozoa, dan Suctoria. 
3)  Protozoa bergerak dengan Flagella, Pseudopodia, silia atau bergerak sendiri.
4)  Protozoa habitatnya di air tawar, air laut, tanah yang lembab atau dalam tubuh hewan lain.
5)   Anggota phylum Protozoa yang ditemukan dalam praktikum ini adalah Euglena viridis, Paramecium sp. , Amphileptus claparede, dan Euglena sp.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar